Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Tiga Sektor Ekonomi Kreatif yang Sedang Naik Daun

Kompas.com - 13/04/2017, 20:30 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai badan yang menangani ekonomi kreatif di Indonesia, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dituntut untuk meningkatkan daya saing ekenomi kreatif nasional. Bekraf juga ditutuntut untuk dapat menjadi penggerak perekonomian Indonesia ke depan.

Kepala Bekraf Triawan Munaf mengungkapkan, saat ini ada beberapa sektor ekonomi kreatif yang tengah berkembang dengan pesat dan memiliki potensi yang tinggi untuk dikembangkan.

"Ada tiga sektor, pertama fashion, kuliner, sama crafts (kerajinan tangan), itu sudah besar dan kami mau akselerasi, dan ada lagi yang menjadi prioritas mau dikembangkan adalah games, aplikasi, musik, sama film," ujar Triawan Munaf kepada Kompas.com, di Jakarta, Kamis (13/4/2017).

Selain tiga sektor itu, Bekraf juga terus berupaya meningkatkan kesadaran para pemangku kepentingan untuk menyadari betapa pentingnya upaya bersama mendorong sektor ekonomi kreatif lain.

"Termasuk sub-sektor film, animasi dan video, desain produk, desain komunikasi visual, televisi, radio, musik dan penerbitan yang diharapkan ke depannya akan menjadi salah satu penggerak perekonomian nasional Indonesia," ungkap dia.

Selanjutnya, Triawan Munaf menjelaskan bahwa sebagai badan yang baru dibentuk di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bekraf terus berusaha mengembangkan ekonomi kreatif dengan berbagai pihak.

"Terus terang kami baru berjalan efektif satu tahun, karena tahun pertama kami betul-betul menyusun birokrasinya, strukturnya," kata Triawan.

Menurut dia, dalam waktu yang relatif singkat, Bekraf secara perlahan mampu mengakselerasi ekonomi kreatif nasional, hal itu terlihat dari data ekonomi kreatif yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).

"Tetapi sudah mulai terasa perkembangannya, kemarin diukur oleh BPS, yaitu ekonomi kreatif diukur bahwa kontribusi kepada PDB naik signifikan," pungkasnya.

Ekonomi Kreatif

Kontribusi Ekonomi Kreatif Berdasarkan data Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam publikasi ekonomi kreatif 2016 menunjukan ada peningkatan dari sisi PDB sektor ekonomi kreatif.

Hasil data statistik ekonomi kreatif 2016 menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 2010 hingga 2015, besaran PDB ekonomi kreatif naik dari 525,96 triliun pada 2010 dan menjadi 852,24 triliun pada 2015 atau meningkat rata-rata 10,14 persen per tahun.

Sedangkan tiga negara tujuan ekspor komoditi ekonomi kreatif terbesar pada tahun 2015 adalah Amerika Serikat 31,72 persen kemudian Jepang 6,74 persen, dan Taiwan 4,99 persen.

Untuk sektor tenaga kerja ekonomi kreatif 2010 hingga 2015 mengalami pertumbuhan sebesar 2,15 persen, dimana jumlah tenaga kerja ekonomi kreatif pada tahun 2015 sebanyak 15,9 juta orang.

Kompas TV Ujung Tombak Pengembangan Ekonomi Kreatif (Bag 2)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com