Oleh : May Kurniawan Sanjaya
Kondisi geografis Indonesia sebagai sebuah negara yang memiliki lautan sangat luas merupakan hal yang patut disyukuri. Seperti diketahui bersama wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari 1/3 daratan dan 2/3 lautan.
Hal tersebut merupakan potensi tersendiri yang dimiliki Indonesia sebagai Negara maritim khususnya dalam bidang perekonomian. Selain wilayah laut yang luas, potensi lainnya yakni memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia, terumbu karang yang sangat indah dan beragam yang masuk dalam wilayah segitiga terumbu karang dunia, serta beragam kekayaan sumberdaya kelautan dan perikanan.
Potensi bidang kelautan dan perikanan yang ada tersebut bisa menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Harapannya, nelayan-nelayan hidup sejahtera dan daerah pesisir-pesisir kita maju.
Pemanfaatan potensi tersebut tentu sangat berkaitan dengan pelaku aktivitas ekonomi yang tak lain dan tak bukan adalah para nelayan. Karena itu, nelayan sebagai pelaku ekonomi sudah semestinya mendapat perlindungan dari Negara.
Dalam praktik ekonomi saat ini, para nelayan seringkali masih diposisikan sebagai objek dari model bisnis ekonomi kapitalisme yang dijalankan. Hal tersebut tentu sangat merugikan para nelayan khususnya berkaitan dengan kesejahteraan mereka.
Presiden Joko Widodo selalu menggelorakan visi Indonesia sebagai poros martim dunia. Karena itu, diperlukan suatu sistem ekonomi yang melindungi para nelayan sehingga dapat mendapat akses dalam persaingan di pasar secara penuh.
Sistem ekonomi yang demikian dapat direalisasikan dalam bentuk koperasi nelayan. Koperasi merupakan bentuk sistem ekonomi gotong royong yang menekankan pada pemerataan kerja dan pembagian hasil sehingga akan meminimalisir ketimpangan sosial dan ekonomi.
Sistem koperasi sebagai bentuk realisasi UUD 1945 Asli yang terkandung dalam pasal 33 ayat (1) menyatakan bahwa ‘’Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan’’.
Optimalisasi koperasi berdasarkan asas kekeluargaan tersebut sangat dibutuhkan dan perlu dukungan penuh dari pemerintah. Adapun koperasi nelayan ini sangat berguna sebagai ‘’rumah berteduh’’ dari kencangnya angin kapitalisme perkonomian.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.