JAKARTA, KOMPAS.com - Walikota Bandung Ridwan Kamil menyebutkan pengoperasian perdana kereta cepat Jakarta-Bandung bakal mundur dari jadwal yang ditetapkan.
Pengoperasian perdana kereta cepat Jakarta-Bandung mundur hingga 2020. Padahal rencana awal beroperasi pada 2019.
Ridwan Kamil menyampaikan hal tersebut usai menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun dia tidak memberitahukan kapan dan di mana pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo tersebut.
"Saya sudah ketemu Pak Presiden. Beliau mengindikasikan 2020 sudah bisa digunakan. Mundur setahun yang seharusnya tahun 2019," kata Ridwan Kamil saat ditemui di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (20/4/2017).
Pria yang akrab sapa Kang Emil ini enggan menjelaskan lebih rinci terkait mundurnya operasionalisasi perdana kereta cepat Jakarta-Bandung. Dia malah meminta wartawan untuk menanyakan langsung kepada Presiden Joko Widodo.
"Saya enggak tahu. Tanya pak Presiden aja," kata dia.
Meski demikian, Ridwan Kamil menyatakan proses pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung tetap berjalan. Saat ini, kata dia, proses pembangunan masih dalam tahap pembebasan lahan.
Namun lagi-lagi, dia tidak memberitahukan lebih lanjut terkait proses pembebasan lahan tersebut. "Alhamdulillah tidak ada masalah. Sekarang lagi pembebasan lahan, tetapi saya enggak hafal," tandasnya.
(Baca: Pembebasan Lahan untuk Proyek Kereta Cepat Diklaim Sudah 60 Persen)
Sekadar informasi, Kementerian Perhubungan bersama dan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) telah menandatang konsesi pengoperasian kereta cepat Jakarta-Bandung.
Waktu konsesi disepakati selama 50 tahun yang mana akan berlaku pada 31 Mei 2019.
(Baca: Biar Aman, Proyek Kereta Cepat Harus Selesai pada Masa Jokowi)