Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DP Rumah Nol Rupiah yang Bikin Kita Pengin Pindah KTP Jakarta...

Kompas.com - 21/04/2017, 08:18 WIB
|
EditorAprillia Ika

JAKARTA, KOMPAS.com – Pilkada DKI Jakarta putaran kedua yang panas dan tegang mendadak menjadi lucu di media sosial dua hari terakhir setelah hasil hitung cepat berbagai lembaga survei mengunggulkan pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Anies Baswedan – Sandiaga S Uno atas petahana Basuki Tjahaja Purnama – Djarot Saiful Hidayat.

Baik massa pendukung maupun yang tak mendukung kompak  bersama-sama menagih janji Anies-Sandi, paling utamanya yakni janji program warga DKI punya rumah dengan uang muka atau down payment (DP) rumah nol rupiah, DP rumah nol persen, apapun lah namanya.

Di beranda media sosial saya, mungkin juga di beranda pembaca, banyak sekali berseliweran unggahan bernada, “Pindah KTP Jakarta ah..”

Tentu saja ini hanyalah salah satu lelucon. Karena tak bisa dimungkiri kebutuhan akan papan memang krusial. Namun saat ini harga rumah sedemikian tinggi, sehingga kebutuhan akan rumah menjadi susah untuk didapatkan.

Sebagai ilustrasinya bagaimana susahnya mendapatkan rumah di Jakarta, mungkin pembaca pernah membaca mengenai Sulitnya Generasi Milenial Punya Rumah...

Kembali ke program Anies-Sandi, sejauh ini konsep DP nol rupiah yang disampaikan selama masa kampanye baru sebatas gambaran umum.

Persepsi Anies-Sandi mengenai hunian apa yang cocok dalam program DP rumah nol rupiah juga berubah-ubah. Misalnya mengenai bentuk hunian yang tadinya rumah tapak kemudian menjadi rumah susun, atau vertical housing.

Terkait program ini, otoritas moneter Bank Indonesia (BI) sudah sejak awal menegaskan bahwa pembiayaan atau penyaluran kredit untuk perumahan harus mengikuti aturan rasio loan to value (LTV) dan rasio financing to value (FTV), yang termaktub dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 18 Tahun 2016.

(Baca: Muncul Wacanakan Program DP Rumah 0 Persen, Ini Tanggapan BI)

Pelonggaran LTV juga sudah membuat uang muka yang harus disetor untuk pengajuan kredit pembiayaan rumah menjadi lebih murah yaitu 15 persen untuk rumah pertama, 20 persen untuk rumah kedua, dan 25 persen untuk rumah ketiga.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pemerintah Naikkan Anggaran Perlindungan Sosial 2024 hingga RP 546,9 Triliun

Pemerintah Naikkan Anggaran Perlindungan Sosial 2024 hingga RP 546,9 Triliun

Whats New
Program Kartu Prakerja Banyak Diminati Peserta Perempuan

Program Kartu Prakerja Banyak Diminati Peserta Perempuan

Whats New
Konsumen Kini Nyaman Belanja 'Online' dan 'Offline', Departemen Store Rambla Bersiap Perkuat Layanan

Konsumen Kini Nyaman Belanja "Online" dan "Offline", Departemen Store Rambla Bersiap Perkuat Layanan

Whats New
Mulai Awal Juni, Pengumuman Gelombang Kartu Prakerja Dilakukan Tiap 2 Minggu

Mulai Awal Juni, Pengumuman Gelombang Kartu Prakerja Dilakukan Tiap 2 Minggu

Whats New
Sekjen Kemenaker: Polteknaker Harus Bisa Ciptakan SDM Unggul dan Kompeten

Sekjen Kemenaker: Polteknaker Harus Bisa Ciptakan SDM Unggul dan Kompeten

Whats New
Peternak Muda Didorong Naikkan Skala Bisnis demi Tingkatkan Produksi Susu Nasional

Peternak Muda Didorong Naikkan Skala Bisnis demi Tingkatkan Produksi Susu Nasional

Whats New
Penambahan Modal Perusahaan Asuransi Tak Jamin Nasabah Bebas dari Risiko Gagal Bayar

Penambahan Modal Perusahaan Asuransi Tak Jamin Nasabah Bebas dari Risiko Gagal Bayar

Whats New
Kemenaker Gencarkan Sosialisasi Jamsostek bagi Pekerja BPU

Kemenaker Gencarkan Sosialisasi Jamsostek bagi Pekerja BPU

Whats New
Mulai 1 Juni, Ini Ringkasan Lengkap Perubahan Operasional Kereta Api di Daop 1 Jakarta

Mulai 1 Juni, Ini Ringkasan Lengkap Perubahan Operasional Kereta Api di Daop 1 Jakarta

Whats New
Simak Jadwal KRL Jabodetabek Mulai 1 Juni 2023

Simak Jadwal KRL Jabodetabek Mulai 1 Juni 2023

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Pegadaian untuk Lulusan S1, Ini Posisi dan Syaratnya

Lowongan Kerja BUMN Pegadaian untuk Lulusan S1, Ini Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Stok Bawang Putih Aman, Bapanas Minta Masyarakat Tak Khawatir

Stok Bawang Putih Aman, Bapanas Minta Masyarakat Tak Khawatir

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga BCA

Spend Smart
Mana Lebih Cuan, Emiten Energi Milik Bakrie atau Boy Thohir?

Mana Lebih Cuan, Emiten Energi Milik Bakrie atau Boy Thohir?

Whats New
Viral Warga Berebut Daging di Tumpukan Sampah TPA, Bea Cukai Buka Suara

Viral Warga Berebut Daging di Tumpukan Sampah TPA, Bea Cukai Buka Suara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+