NEW YORK, KOMPAS.com - Melihat majunya bisnis dan ekonomi di kawasan Eropa dan Amerika Serikat, pastilah langsung terbayang bahwa banyak wanita yang mencapai puncak karier hingga menjabat direktur utama alias CEO.
Namun, nyatanya tidak demikian. Mengutip CNBC, Kamis (27/4/2017), sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa jumlah wanita yang menjabat posisi tertinggi di perusahaan-perusahaan besar di AS dan Eropa ternyata masih sangat sedikit.
Studi itu bertajuk Route to the Top, dipublikasikan oleh perusahaan Heidrick & Struggles. Studi tersebut menggunakan data jumlah CEO wanita di AS, Inggris, Jerman, dan Perancis.
AS memiliki persentase terbesar jumlah CEO wanita, yakni 8 persen. Namun, angka itu turun 1 persen dari tahun 2015 ke 2016. Sementara itu, jumlah CEO wanita di Inggris meningkat dari 5 persen menjadi 6 persen.
Adapun di Perancis dan Jerman tidak mengalami perubahan jumlah, yakni masing-masing 2 persen dan 1 persen.
"Kecilnya progres yang dibuat para wanita dalam beberapa tahun terakhir untuk menjadi CEO telah terhenti," ujar Bonnie Gwin, wakil pimpinan Heidrick & Struggles.
Gwin menjelaskan, perusahaan yang memiliki visi ke depan harus memperhatikan rencana suksesi mereka harus melibatkan pria dan wanita. Perlu juga fokus untuk memastikan bahwa pria dan wanita memperoleh pengalaman kritikal yang sama untuk menjabat sebagai CEO.
Riset tersebut dilakukan pada tahun 2016 lalu dan melibatkan CEO dari 100 perusahaan besar yang masuk dalam daftar Fortune 500, FTSE100 di Inggris, DAX 30 dan MDAX 50 di Jerman, serta SBF 120 di Perancis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.