Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor China Mau Bangun Pembangkit Listrik, Ini Kata Wali Kota Medan

Kompas.com - 28/04/2017, 13:48 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Alasan ingin mengatasi permasalahan defisit listrik di Kota Medan, beberapa investor asal China rencananya akan membangun pembangkit listrik di Kelurahan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan.

Direktur Utama PT Sunrise International Investment Group Mr Yuan Hua Feng kepada wali kota Medan mengatakan, mereka akan membangun pembangkit listrik yang menghasilkan daya 600 MW di atas tanah seluas 100 hektar.

Yuan Hua Feng mengungkapkan, perusahaan mereka sudah terdaftar menjadi perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) di Indonesia. Pihaknya juga telah melakukan pertemuan dengan pemilik tanah di Kelurahan Sicanang.

“Kita minta petunjuk dan arahan dari Bapak Wali Kota. Kalau tidak ada masalah, kita langsung bayar ganti rugi kepada pemilik tanah biar pembangunan pembangkit listrik kita mulai,” kata Yuan, Jumat (28/4/2017).

Selain membangun pembangkit listrik, pihaknya juga akan menjajaki kerja sama lainnya.

“Kami serius dan ingin siap secepatnya. Kami siap masuk dan berinvestasi di Kota Medan, kami ingin memberikan manfaat,” ucap Yuan menyakinkan.

Wali Kota Dzulmi Eldin mengapresiasi dan mendukung niat Yuan dan rekan-rekannya. Namun dia sangat menyayangkan pihak Yuan yang tidak membawa serta foto copy surat tanah yang akan mereka beli.

“Dengan melihat surat tanah itu, kita dapat mengetahui apakah lahan yang dibeli bisa untuk dibangun pembangkit listrik atau tidak. Sebab, sesuai RT RW Kota Medan, ada wilayah Sicanang yang menjadi hutan kota,” kata Eldin.

Dijelaskannya, mengubah peruntukan lahan yang telah ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tidak bisa sembarangan dan bisa dipidanakan. Dia menyarankan pihak investor teliti sebelum membeli lahan tersebut.

“Sia-sia kalau lahan yang dibeli ternyata peruntukannya tidak bisa untuk membangun pembangkit listrik,” pesannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com