Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jazak Yus Afriansyah
Trainer

Author, Coach, Trainer.
Master of Technology Management.

Ini 5 "Langkah Kuda" Mendahului Takdir Pensiun

Kompas.com - 03/05/2017, 09:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorBambang Priyo Jatmiko

KOMPAS.com - Data terkini menyebutkan bahwa di Indonesia 80 persen pekerja yang telah memasuki usia pensiun tidak dapat hidup dengan nyaman. Hal ini disebabkan oleh masalah terbesar pada masa pensiun yaitu likuiditas dan cash flow.

Mereka yang hidup sampai masa pensiun, 95 persen akan tergantung kepada anak dan keturunan, teman, saudara, atau bahkan hidup dari sumbangan. Hanya 5 persen dari mereka yang telah pensiun dapat hidup makmur di usia tua mereka. Mengapa hal ini terjadi?

Tak lain adalah karena kurangnya persiapan masa pensiun yang baik dan tepat.
Jadi suka tidak suka, senang tidak senang, siap tidak siap, cepat atau lambat semua pekerja akan sampai pada Takdir Pensiun.

Jika demikian kenyataannya, maka tidak salah jika kita memilih Langkah Kuda untuk mendahului "takdir pensiun" tersebut, atau dengan kata lain kita siapkan dan bangun masa Pensiun mulai dari sekarang!

Ada lima langkah kuda yang bisa dilakukan detik ini juga untuk mendahului Takdir Pensiun, sehingga kita bisa memiliki kemungkinan lebih sehat, lebih bahagia dan lebih sejahtera saat memasuki masa pensiun.

Bahkan jika Anda konsisten melakukan 5 Langkah Kuda ini, bisa jadi kita sudah memiliki kondisi pensiun yang kita dambakan, singkat kata tanpa menunggu masa pensiun itu tiba, Anda sudah bisa merasakan kenikmatan masa purna bakti tanpa perlu gelisah.

Lima Langkah Kuda ini, kami anjurkan untuk dilakukan mulai saat ini dan jangan ditunda, hal ini penting dalam rangka mengantisipasi berbagai macam tantangan yang pasti ada saat masa pensiun itu tiba.

Langsung saja kita bahas 5 Langkah Kuda itu!

Langkah pertama adalah dengan membangun Skill atau Keahlian atau Keterampilan. Ketika pekerja masih sangat produktif, umumnya karyawan akan tenggelam dalam rutinitas pekerjaan sehari-hari.

Hingga tanpa terasa tiba-tiba tinggal beberapa bulan lagi mereka akan pensiun.
Oleh sebab itu mumpung masih produktif sangat dianjurkan untuk mulai membangun keahlian khas dan khusus, yang dengan keahlian tersebut, kita bisa menjadi seorang profesional yang independen.

Dengan keahlian tersebut, pekerja yang telah pensiun masih mampu menghasilkan income dari profesi yang dimilikinya, apakah sebagai seorang Konsultan Ahli, Pekerja Lepas, professional trainer, professional coach, penulis buku (author) dan masih banyak pilihan sebagai professional yang independen.

Dalam beberapa kisah nyata, justru professional independent ini memiliki income yang lebih besar dibandingkan ketika masih aktif sebagai karyawan. Dengan waktu yang lebih fleksibel, sungguh suatu keadaan yang sangat membahagiakan.

Langkah kedua adalah dengan membangun dan melebarkan network atau jaringan. Langkah kedua ini penting disebabkan pada fakta bahwa, ketika seseorang yang telah memasuki masa pensiun dan memilih untuk menjadi seorang pebisnis, kesulitan terbesar mereka adalah bagaimana memasarkan produk atau jasa.

Pengalaman praktis kami, ada banyak para pensiunan yang memulai usaha dengan sangat bersemangat, namun beberapa saat mereka galau dan frsutasi melihat kenyataan usaha mereka tidak seindah yang dibayangkan.

Ini disebabkan omset penjualan yang sangat kecil dan tidak mampu menutupi biaya operasional, sehingga banyak yang tekor dan segera gulung tikar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com