Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami "Consumer Behaviour" Sebagai Kunci Menuju Literasi Keuangan

Kompas.com - 04/05/2017, 09:54 WIB
Aprillia Ika

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - Dengan berkembangnya teknologi maka keuntungannya yaki konsumer kini sangat mudah untuk membeli banyak produk secara online.

Hal ini membawa dampak pada lembaga keuangan untuk mengiringi kecepatan demand konsumer yang terus berkembang seiring perkembangan teknologi.

Hal itu dipaparkan oleh Ketua Dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad pada pidato pembukaannya di Seminar Internasional Changing Consumer Behaviour Through Financial Literacy, Financial Inclusion and Consumer Protection di Nusa Dua, Bali, Kamis (4/5/2017).

Menurut dia, kurangnya literasi keuangan akan membawa dampak pada consumer behaviour yang buruk. Hal ini membawa konsumen pada paparan kejahatan keuangan seperti investasi bodong, sebab mereka tidak terproteksi. Oleh sebab itu, perlu edukasi pada konsumen agar mereka bisa memilih lembaga dan jasa keuangan yang baik pula.

"Juga perlu regulasi yang baik untuk melindungi konsumen. Dengan memahami consumer behaviour maka akan jadi kunci bagi semua pihak untuk lebih dapat memproteksi mereka," kata Muliaman.

Lantas apa yang akan dilakukan agar literasi keuangan, inklusi keuangan serta proteksi konsumen dapat berlangsung dengan baik di industri keuangan?

Muliaman memaparkan, menurut OJK, harus ada beberapa hal yang dilakukan agar target literasi keuangan tersebut dapat dijalankan dengan baik. Pertama, kebijakan top down dari regulator harus disokong oleh semua lembaga keuangan.

Kedua, harus ada sinergi yang baik antara stakeholder untuk mendorong literasi keuangan konsumen. Ketiga, optimalisasi penggunaan teknologi keuangan atau financial technology (fintech) untuk menyampaikan program ke konsumen.

Keempat, memperbaiki infrastruktur untuk program literasi keuangan. Kelima, adanya pengawasan dari semua pihak agar program literasi keuangan berjalan baik. Keenam, adanya monitoring program agar program terus berjalan dengan baik.

"Penggunaan fintech akan menambahkan nilai ke ke akses keuangan dan meningkatkan independensi keuangan," kata dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com