Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Stabilitas Keuangan Nasional Terbantu oleh Konsolidasi Korporasi

Kompas.com - 04/05/2017, 14:37 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Bank Indonesia menyatakan korporasi nasional terus melakukan konsolidasi di tengah-tengah kondisi perekonomian yang masih lesu. Kondisi ini mampu menciptakan stabilitas stabilitas sistem keuangan di Indonesia.

Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia Filianingsih Hendarta mengatakan konsolidasi itu terlihat dari rasio Return on Asset (RoA) yang menguat dan rasio utang terhadap modal (debt to equity ratio/ DER) yang menurun.

"Konsolidasi oleh sektor korporasi di sini lebih dalam bentuk efisiensi dan pelunasan utang-utang dan belum sampai ke tahap ekspansi. Namun kondisi ini mampu membantu terciptanya stabilitas sistem keuangan di Indonesia," ujarnya dalam seminar "Peran Strategis BI dan LPS dalam Memelihara Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia", Kamis (4/5/2017).

Pada triwulan III 2016, RoA korporasi di triwulan III 2016 berada di level 3,66 persen dari akhir 2015 yang berada di 2,96 persen. Adapun DER berada di posisi 1,13 persen atau turun dari akhir 2015 di 1,27 persen.

Menurut Filianingsih, perbankan di Indonesia juga cukup baik. Hal itu terlihat dari rasio kecukupan modal yang rata-rata berada di atas 22 persen. Level ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan perbankan di negara tetangga.

"Kita sudah banyak belajar dari masa lalu mengenai pentingnya penguatan modal, terutama untuk bank-bank sistemik," jelasnya.

Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia Erwin Rijanto menjelaskan kondisi perekonomian nasional memang masih menghadapi sejumlah tantangan. Dari eksternal, naiknya suku bunga acuan Federal Reserve sedikit banyak akan berpengaruh terhadap kondisi ekonomi di Indonesia.

Dari internal, naiknya inflasi akibat penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak juga masih membayangi.

"Namun kami di Bank Indonesia tetap fokus menjaga stabilitas moneter. Kemudian bersama LPS kami juga konsisten menjaga stabilitas sektor keuangan," jelasnya.

Dengan masih membaiknya kondisi stabilitas ekonomi Indonesia, BI menilai saat ini kondisi Indonesia masih jauh dari krisis. Sehingga tindakan-tindakan penanganan krisis sebagaimana diatur dalam UU No 0 tahun 2016 belum perlu dijalankan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com