Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bawang Putih di China Turun, di Indonesia Malah Naik

Kompas.com - 06/05/2017, 18:32 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bawang putih sebagai salah satu komoditas hortikultura tengah menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Sebab, ada tren kenaikan harga yang tidak wajar pada komoditas ini.

Seperi diketahui, kebutuhan bawang putih Indonesia mayoritas dipasok dari China. Namun, pergerakan harga bawang putih di Indonesia cenderung merangkak naik sedangkan di China alami penurunan.

(Baca: Harga Bawang Putih Terus Naik, Pemerintah Diminta Gelar Operasi Pasar)

 

Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Djarot Kusumayakti berkomentar mengenai perbandingan terbalik harga bawang putih di China dan di Indonesia ini.

Dia mengungkapkan, dalam beberapa hari terakhir pergerakan harga bawang putih di China tengah alami penurunan akibat memasuki masa panen.

"Tidak bisa diingkari sumber bawang putih terbesar di Indonesia dari China, dan harga disana akan sangat mampu mempengaruhi harga di sini (Indonesia) karena mayoritas dari sana, dan akhir bulan ini mulai panen, dan harganya akan turun," ungkap Djarot saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (6/5/2017).

Djarot mengatakan, harga bawang putih di China saat ini mencapai 2.000 dollar AS per ton, atau setara Rp 26.600.000 dengan kurs Rp 13.330 per dollar AS.

"Hari ini harganya sudah 2.000 dollar AS per ton, bahkan untuk panen baru sudah jauh dibawah 2.000 dollar AS per ton," ungkapnya.

Dia menjelaskan, saat ini Bulog tengah mempersiapkan melakukan importasi bawang asal China guna menstabilkan harga bawang putih di Indonesia.

"Ini kami mulai minggu depan mulai memasukkan, mungkin minggu depan saya sudah mulai memperbaharui barang kami yang masuk ke pasar, paling tidak untuk mengingatkan pedagang spekulan supaya tidak berlebihan mencari keuntungan," ujar Djarot.

Djarot menungkapkan, terkait jumlah yang akan didatangkan pihaknya tidak akan mendatangkan dalam jumlah yang besar, namun bertahap dengan terus melihat pergerakan harga bawang putih di China.

Tidak Masuk Akal

 

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman sebelumnya mengatakan, kenaikan harga bawang putih dalam beberapa hari terakhir tidaklah masuk akal. Sebab selama ini mayoritas komoditas tersebut dipasok dari impor.

"Harusnya (harga) tidak tinggi, itu kan impor. Logika yang biasanya tinggi, yang tidak impor. Bawang merah justru turun. Ini kami kerja sama dengan Kapolri. Ini enggak masuk akal kalau naik, itu kan dominan impor," ujar Amran.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Stategis Nasional (PIHPSN) harga bawang putih di Jakarta telah mencapai Rp 68.750 per kilogram, di ikuti Yogyakarta Rp 63.500 per kilogram, dan Papua Barat Rp 58.750 per kilogram.

(Baca: Mentan Sebut Kenaikan Harga Bawang Putih Sudah Tak Masuk Akal)

Kompas TV Bawang Putih "Sentuh" Harga Rp 50 Ribu per Kg

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com