Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Yunani Kembali Masuk Jurang Resesi

Kompas.com - 17/05/2017, 05:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber BBC

LONDON, KOMPAS.com - Yunani kembali masuk ke jurang resesi untuk pertama kalinya sejak tahun 2012.

Menurut data Eurostat, produk domestik bruto (PDB) alias pertumbuhan ekonomi Yunani anjlok 0,1 persen pada kuartal I 2017.

Pada kuartal IV 2016, pertumbuhan ekonomi Yunani merosot 1,2 persen. Mengutip BBC, Rabu (17/5/2017), saat ini Yunani masih berusaha keras memperoleh dana talangan atau bailout baru dari debitur internasional.

Di Yunani saat ini tengah terjadi demonstrasi industri yang menentang pemangkasan dana pensiun dan kenaikan pajak. Aksi unjuk rasa tersebut berlangsung selama dua hari.

Pemerintah Yunani berharap pembayaran utang dapat disetujui pada pertemuan menteri-menteri keuangan kawasan Eropa pada 22 Mei 2017 mendatang.

Menurut kepala ekonom IHS Markit Howard Archer, kembalinya Yunani ke kondisi resesi disebabkan adanya ketidakpastian terkait bailout.

"Kesepakatan antara Yunani dan para kreditur telah disepakati pada awal Mei. Dengan kreditur Uni Eropa kini menyetujui injeksi teranyar dana talangan, maka Komisi Eropa mengekspektasikan pertumbuhan ekonomi bsa kembali ke 2,6 persen tahun ini," ujar Archer.

Menurut data Eurostat, kawasan Uni Eropa secara keseluruhan mengalami keberlanjutan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Uni Eropa mencapai 2 persen pada kuartal I 2017 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Di kawasan Eropa, negara-negara yang pertumbuhan ekonominya paling pesat per kuartal I 2017 antara lain Latvia, Lithuania, dan Portugal, yang tumbuh 1 persen pada kuartal I 2017.

Sementara itu, Jerman yang merupakan ekonomi terbesar Eni Eropa mencatatkan pertumbuhan ekonomi 0,6 persen. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com