Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Penurunan Pasokan AS, Harga Minyak Menguat

Kompas.com - 18/05/2017, 10:20 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Reuters

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak dunia menguat ke level tertinggi dalam dua pekan pada perdagangan Rabu (17/5/2017) waktu setempat.

Penguatan ini sejalan dengan penurunan pasokan minyak AS selama enam pekan berturut-turut.

Sementara itu, pasar juga dihembuskan dengan sinyal-sinyal positif menjelang pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada pekan depan. Ekspektasinya adalah negara-negara produsen minyak utama dunia akan memperpanjang pemangkasan produksi minyak.

Mengutip Reuters, Kamis (18/5/2017), acuan harga minyak Brent naik 56 sen menjadi 52,21 dollar AS per barrel.

Sementara itu, acuan harga minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) menguat 41 sen menjadi 49,07 dollar AS per barrel.

Lembaga Administrasi Informasi Energi AS menyebut, pasokan minyak mentah AS turun 1,8 juta barrel per 12 Mei 2017. Angka ini lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya sebesar 2,4 juta barrel.

"Penurunan (pasokan) minyak mentah, bensin, dan minyak distilat menjadi pengaruh bagi harga," kata direktur riset komoditas ClipperData Matt Smith.

Meskipun demikian, walaupun pasokan merosot, produksi minyak mentah AS telah naik 10 persen sejak pertengahan 2016 menjadi 9,3 juta barrel per hari (bph). Jumlah ini hampir mendekati produksi raksasa minyak Rusia dan Arab Saudi.

Adapun OPEC dan beberapa negara produsen minyak utama dunia akan berkumpul di Vienna, Austria pada 25 Mei 2017. Mereka akan memutuskan apakah akan memperpanjang pemangkasan produksi minyak sebesar 1,8 juta bph yang dimulai pada paruh pertama 2017.

Rusia dan Arab Saudi sudah sepakat akan memperpanjang pemangkasan produksi hingga Maret 2018.

"Arah (kebijakan) baru Arab Saudi dan Rusia dalam mendukung perpanjangan kesepakatan pemangkasan produksi selama 9 bulan ke depan mendukung harga minyak," ungkap Abhishek Kumar, analis senior budang energi di Global Gas Analytics.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com