Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Terus Menguat

Kompas.com - 19/05/2017, 09:35 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia berupaya menguat lagi untuk hari ketiga hari ini, Jumat (19/5/2017).

Pasar optimis, produsen minyak besar akan mempertahankan sikap untuk mengurangi pasokan global untuk mendorong kenaikan harga.

Seperti dikutip dari Reuters, harga minyak jenis Brent naik 12 sen ke 52,63 dollar AS per barel pada pagi ini, setelah naik 0,5 persen kemarin. Pekan ini, harga Brent sudah mencatat kenaikan 3,5 persen.

Harga minyak West Texas Intermediate naik 14 sen menjadi 49,49 dollar AS per barel, dibanding kemarin 49,35 dollar AS per barel. Harga WTI sudah mencetak kenaikan 3,4 persen pekan ini.

Harga minyak sulit beranjak di tengah persaingan pemangkasan produksi negara-negara OPEC dan kenaikan produksi Amerika Serikat.

Negara Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan aliansinya seperti Rusia saat ini memangkas produksi 1,8 juta barel per hari hingga Juni nanti sebagai upaya mendorong harga minyak.

Pasar optimis, pada pertemuan 25 Mei nanti, OPEC dan produsen minyak besar lainnya memperpanjang program pemangkasan produksi ini sampai Maret 2018.

(Baca: Imbas Penurunan Pasokan AS, Harga Minyak Menguat)

Kompas TV Membaiknya iklim investasi di tanah air mulai banyak menarik perhatian investor asing. Hal ini sejalan dengan perbaikan rating yang diberikan beberapa lembaga, seperti Moody's. Sementara itu, di sisi konsumsi, belanja masyarakat pun terbukti andal ditengah kelesuan ekonomi. Dengan kondisi ini, pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini juga bakal melebihi target. Apalagi, sejumlah komoditas andalan Indonesia telah membaik harganya sejalan kenaikan harga minyak dunia. Meski begitu, pemerintah tetap mewaspadai fluktuasi ekonomi dunia. Ini terkait berbagai kebijakan presiden terpilih Amerika Serikat dan juga kondisi ekonomi regional khususnya Tiongkok dan Jepang. Sementara itu, para ekonom juga mengingatkan tantangan dari dalam negeri, khususnya soal penerimaan pajak serta inflasi. Masih liarnya harga sejumlah kebutuhan akan diperparah dengan kebijakan harga terkait pencabutan subsidi tarif listrik. Tentunya target tersebut bisa terlampaui. Sehingga pertumbuhan ekonomi di tahun ini bisa melebihi realisasi tahun lalu dan tentunya bisa lebih dirasakan semua kalangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com