JAKARTA, KOMPAS.com - Ledakan bom kembali terjadi di Jakarta, kali ini ada dua kali ledakan di kawasan terminal dan halte Transjakarta Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada Rabu (24/5/2017) malam.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan P Roeslani mengatakan, pihaknya menyesalkan dan prihatin atas kejadian tersebut.
Menurutnya, pada saat ini masyarakat sudah dewasa dan matang menghadapi teror bom yang terjadi.
"Masyarakat sudah matang dan dewasa serta rasional dalam menghadapi teror ini, sehingga diharapkan dampaknya terutama ke perekonomian sangat-sangat kecil," jelas Rosan kepada Kompas.com, Kamis (25/5/2017).
Selain itu, menurut Rosan dari sisi investor juga sudah memiliki keyakinan terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia ke depan, dan tidak melihat dari dari satu kejadian saja.
"Investor mempunyai keyakinan akan pertumbuhan perekonomian kita yang stabil dan berkelanjutan," ungkapnya.
Kunjungan Raja Swedia
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan, peristiwa terjadinya teror bom tersebut bersamaan dengan hadirnya tamu kenegaraan yakni Raja Swedia Carl XVI Gustaf bersama Ratu Silvia.
"Kita tahu bahwa peristiwa teror bom ini ketika Indonesia kedatangan tamu negara, dan pemberitaan ini akan ter-publish di luar negeri," kata Sarman.
Kendati demikian, Sarman menambahkan, Indonesia telah belajar bagaimana mengatasi dan mengantisipasi dampak dari kejadian serupa di Thamrin beberapa waktu lalu.
"Dengan peristiwa Thamrin lalu, kita mampu mengendalikan dan mengatasi peristiwa tersebut dan menjadi sorotan internasional bahwa kita adalah negara yang mampu mengatasi hal tersebut," pungkasnya.
Sebelumnya, terjadi ledakan bom di Kampung Melayu pada Rabu (24/5/2017) malam. Informasi yang dikumpulkan Kompas.com dari lokasi ledakan, dua kali ledakan bom terdengar di kawasan Kampung Melayu, pada sekitar pukul 21.00 WIB.
(Baca: Ada Bom di Kampung Melayu, Kadin Imbau Pengusaha Tak Perlu Takut)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.