Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulog: Daging Kerbau Bukan untuk Gantikan Daging Sapi

Kompas.com - 29/05/2017, 03:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menugaskan Perum Bulog untuk melakukan importasi daging kerbau dari India. Impor daging kerbau tersebut dimaksudkan untuk menjaga pasokan daging selama meningkatnya permintaan pada bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Karyawan Gunarso mengungkapkan, hadirnya daging kerbau di pasaran bukan untuk mengalihkan konsumsi masyarakat dari daging sapi ke daging kerbau. Impor daging kerbau tersebut bertujuan untuk memberikan pilihan kepada masyarakat.

"Bukan mengalihkan, pemerintah ingin memberikan pilihan kepada masyarakat terkait dengan pemenuhan kebutuhan protein," kata Karyawan dalam sebuah diskusi di Galeri Nasional, Minggu (28/5/2017).

Menurut dia, masyarakat bisa memilih daging sapi segar yang harganya di atas Rp 100.000 per kilogram atau daging kerbau yang harganya lebih murah. Karyawan menuturkan, daging kerbau memiliki karakteristik karbohidrat dan lemak lebih sedikit, namun seratnya lebih banyak.

Saat ini pun penjualan daging kerbau menurut pantauan Bulog terjadi perkembangan yang besar. Bulog, kata Karyawan, terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat guna meyakinkan bahwa daging kerbau aman untuk dikonsumsi serta bebas dari penyakit kuku dan mulut.

"Animo masyarakat luar biasa. Mereka sadar bahwa daging kerbau bisa menjadi pemenuhan protein," tutur Karyawan.

Saat ini, pasokan daging kerbau yang dimiliki Bulog mencapai 35.000 ton. Menurut Karyawan, Bulog menjamin pasokan tersebut cukup aman untuk memehuhi kebutuhan masyarakat pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri.

Kalaupun pasokan tidak mencukupi, maka pemerintah sudah menginstruksikan kepada Bulog untuk kembali menambah pasokan sebesar 51.000 ton.

(Baca: Bulog Segera Datangkan 5.000 Ton Daging Kerbau dari India

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com