Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi segera Terapkan Pajak untuk Tembakau dan Minuman Manis

Kompas.com - 29/05/2017, 07:32 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Reuters

DUBAI, KOMPAS.com - Pemerintah Arab Saudi akan mengenakan pajak khusus untuk produk tembakau dan minuman manis. Pajak ini akan berlaku efektif pada 10 Juni 2017 mendatang.

Mengutip Reuters, Senin (29/5/2017), penerapan pajak untuk kedua jenis produk tersebut merupakan bagian dari rencana besar pemerintah Arab Saudi untuk menambal anggaran yang jebol akibat anjloknya harga minyak dunia.

Sekitar hampir 90 persen penerimaan negara itu berasal dari minyak. Direktur Otoritas Umum Zakat dan Pajak Khlaid Khurais menuturkan, aturan mengenai penerapakan pajak tersebut telah dipublikasikan pada berita resmi pekan lalu.

Adapun pajak itu akan berjalan efektif setelah 15 hari. Pemerintah Arab Saudi telah menargetkan penerimaan negara dari pajak tembakau dan minuman manis akan berkisar antara 8 miliar hingga 10 miliar riyal atau sekira 2,1 miliar hingga 2,7 miliar dollar AS per tahun.

Adapun persentase besaran pajaknya adalah 50 persen untuk minuman soda dan 100 persen untuk tembakau dan minuman energi. Penerapan pajak ini menandai perubahan besar yang terjadi di Arab Saudi.

Sebelumnya, negara kaya minyak tersbut cenderung menerapkan pajak secara minim. Akan tetapi, kini Arab Saudi menerapkan bea dan pajak hingga tahun 2020 guna menutup defisit anggaran yang menembus 297 miliar riyal pada tahun 2016 lalu.

Selanjutnya, Arab Saudi bakal menerapkan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 5 persen. Beberapa negara dari enam anggota Organisasi Kerja Sama Teluk juga telah setuju untuk menerapkan pajak untuk produk tembakau dan minuman manis.

Pajak ini bakal diterapkan pada beberapa bulan ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Whats New
Kopi Tuku Buka Kedai 'Pop-up' Pertamanya di Korsel

Kopi Tuku Buka Kedai "Pop-up" Pertamanya di Korsel

Whats New
PT GNI Gelar Penyuluhan Kesehatan Guna Perbaiki Kualitas Hidup Masyarakat Morowali Utara

PT GNI Gelar Penyuluhan Kesehatan Guna Perbaiki Kualitas Hidup Masyarakat Morowali Utara

Whats New
Dollar AS Menguat, Perusahaan Berorientasi Ekspor Merasa Diuntungkan

Dollar AS Menguat, Perusahaan Berorientasi Ekspor Merasa Diuntungkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com