Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Mandiri: "Holding" Perbankan Sudah di Depan Mata

Kompas.com - 30/05/2017, 12:11 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivasi holding perbankan badan usaha milik negara (BUMN) hanya tinggal menunggu waktu. Sebab, semua bank negara sudah memiliki tugas dan fungsi masing-masing. Semua bank negara yang berada dalam holding juga sudah siap melaksanakan tugasnya tersebut.

"Kami sendiri sudah siap jika aktivasi dilakukan tahun ini, apalagi tahun depan. Sebagai ujung tombak kan Danareksa. Semua sudah detail tugas dan fungsinya apa," tukas Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama PT bank Mandiri Tbk, usai berbuka bersama sejumlah pimpinan media di Jakarta, Senin (29/5/2017).

(Baca: Holding Bank BUMN Lahir Tahun 2018)

Sebagai upaya awal, Bank Mandiri saat ini fokus mendorong sosialisasi penggunaan ATM Link sebagai ATM bersama bank-bank BUMN.

Menurut Tiko, panggilan akrab Kartika, nantinya ATM Link akan lebih canggih, di mana setiap kartu nasabah yang dimasukkan ke ATM Link, maka layarnya akan muncul sesuai dengan bank si nasabah.

"Proses integrasinya sekitar 1,5 tahun. Dengan ATM Link ini biaya pengadaan dan perawatan ATM turun signifikan. Kami mulai taruh ATM Link di area publik sebelum semuanya nanti berubah jadi ATM Link," papar Tiko.

(Baca: Biaya Tarik Tunai di ATM Link Kini Gratis)

Ke depan, yang menjadi pekerjaan rumah adalah menyatukan mesin Electronic Data Capture (EDC), sebagai upaya untuk menyatukan point of sales (POS).

"Ke depan hanya akan ada EDC Merah Putih, bukan EDC individu per bank. Kalau Holding perbankan sudah diizinkan, urusan EDC ini akan jadi perusahaan sendiri di bawah Kementerian BUMN," lanjut Tiko.

Bank Mandiri juga mengusulkan kepada Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR untuk penggunaan satu kartu untuk transportasi. Antara lain untuk commuterline, KRL, LRT dan ERP.

"Ada e-Toll. Kami usulkan ke BPJT supaya jadi satu kartu. Kami juga dorong ke Bank Indonesia supaya sepakat semua," lanjut Tiko.

(Baca: Bank-bank BUMN Matangkan Rencana Integrasi EDC)

Seperti diketahui, PT Danareksa (Persero) ditunjuk jadi induk holding perbankan BUMN. Danareksa sendiri masih menunggu peraturan pemerintah sebagai payung hukum penunjukan Danareksa sebagai induk dari holding BUMN jasa keuangan.

Dalam holding tersebut, Danareksa akan membawahkan empat bank pelat merah, yakni BRI, BNI, Mandiri, serta BTN.

Selain keempat bank tersebut, Danareksa juga akan membawahkan Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM).

Presiden Direktur Danareksa Sekuritas Marciano Hersondrie Herman mengatakan, saat ini perseroan menunggu kabar dari Kementerian BUMN, selaku pemegang saham terkait proses politik tersebut. Holding jasa keuangan ini ditargetkan selesai di 2017.

(Baca: Jadi Induk "Holding" Jasa Keuangan, Danareksa Tunggu Persetujuan Politik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com