Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama 17 Tahun KPPU Terima 2.537 Laporan, 73 Persen Terkait Tender

Kompas.com - 30/05/2017, 20:00 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak didirikan pada tahun 2000, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) telah menerima sebanyak 2.537 laporan.

Direktur Penindakan KPPU Gopprera Pangabean menjelaskan laporan ini terkait dengan dugaan pelanggaran undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

"KPPU berwenang mengawasi pelaksanaan UU Nomor 5 Tahun 1999," kata Gopprera, saat menggelar konferensi pers, di kantor KPPU, Jakarta Pusat, Selasa (30/5/2017).

Jumlah laporan yang masuk ke KPPU, fluktuatif. Pada tahun 2000, sebanyak 7 laporan dugaan persaingan tidak sehat. Kemudian laporan terbanyak diterima pada tahun 2007 dengan jumlah 244 laporan. Pada tahun 2016, 209 laporan diterima oleh KPPU.

Gopprera menjelaskan, sebanyak 73 persen laporan terkait dengan tender atau pengadaan barang dan jasa.

"Jangan dipahami seolah-olah 73 persen proyek yang ada di pemerintah daerah itu bersekongkol. Data yang kami sampaikan merupakan prosentase dari jumlah laporan yang masuk, 73 persen dari jumlah perkara yang ditangani KPPU," kata Gopprera.

Sebanyak 348 perkara ditangani dari ribuan laporan yang masuk sejak tahun 2000 hingga 2016. Rinciannya, 245 penanganan perkara tender, 55 perkara non tender, dan 8 perkara keterlambatan notifikasi merger.

Adapun total nilai tender yang menjadi obyek penanganan perkara di KPPU hingga bulan Mei 2017 sebesar Rp 22,5 triliun dan 73,9 miliar dollar AS.

"Saat ini, pimpinan lebih banyak berkonsentrasi soal hajat hidup orang banyak. Jadi kami banyak fokus kasus inisiatif, kayak kasus pangan," kata Gopprera.

(Baca: Bantu KPPU Tumpas Kartel, Sri Mulyani Turun Tangan )

Kompas TV Tim KPPU dan Satgas Pangan Mabes Polri Gelar Sidak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com