JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dendi Ramdani mengungkapkan, saat ini pemerintah sebetulnya sudah harus menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Namun, itu tidak dilakukan karena pemerintah ingin menjaga laju inflasi selama periode bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri. Dengan demikian, kenaikan harga BBM dirasa kurang tepat untuk dilakukan saat ini.
(Baca: Pemerintah Pastikan Harga BBM dan Tarif Listrik Tidak Naik Sampai Lebaran)
Dendi menyatakan, pihaknya memprediksi pemerintah baru akan menyesuaikan harga BBM setelah Lebaran atau tepatnya memasuki bulan Juli 2017 mendatang.
"Perkiraan kami pemerintah akan menyesuaikan harga BBM pada Juli 2017. Kenaikannya sendiri kami perkirakan di Rp 400 per liter," kata Dendi di Plaza Mandiri, Selasa (30/5/2017).
Menurut Dendi, besaran kenaikan harga BBM tersebut tidak terlalu besar. Bahkan, apabila dihitung dengan simulasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), harga BBM seharusnya mengalami kenaikan sekitar Rp 1.000 per liter.
"Pemerintah kami perkirakan akan menyesuaikan harga BBM, tetapi tanpa keluar dari target range inflasi di 2017 antara 3 sampai 5 persen," ungkap Dendi.
Beberapa waktu lalu, Menteri ESDM Ignasius Jonan menyatakan akan terus mengamati dan menghitung pergerakan harga minyak mentah dunia. Menurut dia, pemerintah akan memutuskan kebijakan terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi pada semester II 2017.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.