SINGAPURA, KOMPAS.com - Harga minyak dunia sedikit menguat pada Kamis (1/6/2017) setelah merosot ke level terendah dalam tiga pekan pada sesi sebelumnya.
Pergerakan harga minyak dipengaruhi laporan industri yang menunjukkan cadangan minyak mentah AS turun lebih dari yang diekspektasikan.
Mengutip Reuters, data dari Institut Perminyakan Amerika (API) menunjukkan bahwa inventori minyak mentah AS turun 8,7 juta barrel menjadi 513,2 juta barrel hingga 26 Mei 2017.
Adapun para analis memprediksi penurunan mencapai 2,5 juta barrel. Acuan harga minyak Brent untuk pengiriman Juli 2017 naik 46 sen menjadi 51,22 dollar AS per barrel.
Sehari sebelumnya, harga minyak Brent turun 1,53 dollar AS atau 3 persen menjadi 50,31 dollar AS per barrel.
Sementara itu, acuan harga minyak AS West Texas Intermediate naik 51 sen menjadi 48,83 dollar AS per barrel.
Sehari sebelumnya, acuan harga minyak WTI turun 1,34 dollar AS atau 2,7 persen menjadi 48,32 dollar AS per barrel. Penguatan untuk kedua indeks acuan harga minyak diprediksi masih terbatas.
Ini terkait sorotan mengenai Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan beberapa negara produsen lainnya termasuk Rusia yang masih berjibaku dengan peningkatan produksi minyak serpih yang mendisrupsi pemangkasan produksi OPEC guna menggenjot harga.
Adapun produksi minyak OPEC juga meningkat pada bulan Mei 2017, menurut survei Reuters. Ini adalah peningkatan bulanan pertama untuk tahun ini. Peningkatan ini disebabkan meningkatnya pasokan dari Nigeria dan Libya.
Keduanya merupakan anggota OPEC yang tidak dimasukkan dalam kesepakatan pemangkasan produksi.
(Baca: Goldman Sachs Turunkan Proyeksi Harga Minyak Dunia)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.