Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Pemerintah Sudah Mampu Meredam Gejolak Harga Pangan?

Kompas.com - 06/06/2017, 11:30 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan diminta untuk terus mengawasi dan melakukan inpeksi mendadak (sidak) rutin ke pasar-pasar rujukan sebagai upaya menstabilkan harga kebutuhan pokok masyarakat.

Pengamat ekonomi Institut Pertanian Bogor Hermanto Siregar menilai sepanjang Ramadhan ini pemerintah secara keseluruhan telah berhasil menekan gejolak harga kebutuhan pokok masyarakat.

"Saya kira selama Ramadhan ini harga-harga kebutuhan pokok jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu karena belum ada gejolak yang berarti," ujarnya saat dihubungi, Selasa (6/6/2017).

(Baca: Mendag Klaim Pedagang Pasar Sudah Tak Berani Mainkan Harga Pangan)

 

Hermanto mendorong agar pemerintah terus konsisten menstabilkan harga kebutuhan pokok sebab Ramadhan menyisakan sekitar 20 hari lagi. Selain itu, dia juga berharap agar pasca-Idul Fitri, harga bisa ditekan agar gejolak kenaikan tidak terjadi.

"Yang harus diwaspadai adalah beberapa hari lagi menuju Idul Fitri. Dan kenapa pasar-pasar rujukan harus terus diwaspadai seperti pasar Cipinang, Kramat Jati dan lain-lain, karena kalau di pasar itu harga pada naik, di daerah juga akan naik," ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga diharapkan bisa berkoordinasi dengan sejumlah Pemda untuk bergerak menggelar operasi pasar agar harga-harga tetap stabil. Sebab, gejolak harga tidak hanya terjadi di pusat-pusat kota saja, melainkan kerap terjadi di daerah.

Harga Eceran Tertinggi

 

Selain itu, Pengamat Kebijakan Publik Universitas Indonesia Teguh Dartanto mengatakan, pemerintah diharapkan konsisten menerapkan kebijakan harga eceran tertinggi (HET) untuk beberapa komoditas yang telah dilakukan sebelum Ramadhan ini.

Menurutnya, kebijakan tersebut dilakukan untuk mengontrol harga agar selama Ramadan tidak terjadi kenaikan pada komoditas bahan pokok masyarakat. Dia mengingatkan pemerintah untuk komitmen dengan kebijakan yang dikeluarkannya.

"Intinya kalau pemeirntah menetapkan HET, maka pemerintah juga harus menjaga stok yang ada. Kalau kebijakan diterapkan tetapi stoknya tidak ada ya tidak bakal berdampak. Terutama di daerah yang harus dikontrol karena mereka tidak begitu perhatikan," katanya.

Kompas TV Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita masih belum berhasil menurunkan harga sampai di bawah harga eceran.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com