Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unilever Komitmen Terus Tingkatkan Investasi di Indonesia

Kompas.com - 06/06/2017, 17:37 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengungkapkan, salah satu pemain industri besar yakni Unilever menyatakan komitmennya untuk terus meningkatkan investasi di Indonesia.

Sepanjang tahun 2010-2015, Unilever telah menanamkan modal di Tanah Air sebesar Rp 8,5 triliun. Saat ini, terdapat empat badan usaha dari grup Unilever sebagai wujud investasi di Indonesia, yaitu PT Unilever Indonesia Tbk (Unilever Indonesia), PT Unilever Oleochemical Indonesia (PT UOI), PT Unilever Enterprises Indonesia (PT UEI), dan PT Unilever Trading Indonesia (PT UTI).

“Pada 2016, Chief Supply Chain Officer Unilever Global Marc Engel telah menandatangani komitmen investasi sebesar 500 juta dollar AS untuk lima tahun mendatang,” kata Menperin usai bertemu Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk Hemant Bakshi di Jakarta, Selasa (6/6/2017).

Airlangga menyebutkan, dalam pertemuan tersebut, Hemant menyampaikan perkembangan bisnis dan rencana investasi Unilever di Indonesia. Salah satunya pembangunan kantor pusat Unilever Indonesia seluas 50.000 meter persegi yang menerapkan konsep green office di kawasan BSD, Tangerang.

“Unilever juga akan mendukung kebijakan pemerintah dalam pemerataan ekonomi, seperti pelaksanaan program kemitraan dengan 9.000 petani kedelai hitam sebagai pemasok bahan baku untuk Kecap Bango,” ujarnya.

Kemudian, program pengembangan budidaya kelapa kerdil untuk mengembangkan industri gula kelapa guna memenuhi kebutuhan bahan baku Kecap Bango yang mencapai 100.000 ton per tahun.

Unilever juga akan menjalankan program digitalisasi untuk meningkatkan daya saing pasar tradisional di tengah menghadapi persaingan dengan pasar modern. Selanjutnya, Unilever akan turut mendorong pengembangan sumber daya manusia di Indonesia melalui program praktek kerja dan pemagangan nasional.

"Investasi industri berbasis konsumsi itu masih menarik di Indonesia karena pertumbuhannya bagus," tutur Airlangga.

Hal senada juga disampaikan Hemant, yang meyakini pasar Indonesia masih akan tumbuh dalam jangka panjang karena didukung dengan populasi penduduk yang sangat besar.

“Pasarnya masih menjanjikan, kami telah menjadi salah satu perusahaan fast moving consumer goods terdepan di pasar Indonesia,” ungkapnya.

Unilever Indonesia saat ini memiliki 39 brand yang terbagi dalam empat kategori, yakni personal care, home care, food dan refreshment.

Perusahaan yang beroperasi sejak tahun 1933 ini telah menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 6.800 orang. Perusahaan tersebut juga memiliki sembilan pabrik yang berada di Cikarang dan Rungkut.

Pada tahun 2016, seluruh pabrik Unilever Indonesia telah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Total nilai ekspor Unilever pada tahun 2016 mencapai Rp 2,2 triliun dengan produk kosmetik mencapai 67 persen atau senilai Rp 1,5 triliun.

Negara tujuan ekspor Unilever antara lain Jepang, ASEAN, Australia, Afrika Selatan, Amerika Latin, Amerika Tengah, UAE, New Zealand, Hongkong, India, dan Belanda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com