JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengungkapkan, tren pertumbuhan industri dari kuartal I hingga kuartal II 2017 menunjukan peningkatan yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
Menperin menyebutkan, tren pertumbuhan yang terlihat signifikan terjadi pada sektor industri otomotif dan makanan minuman.
"Otomotif dan industri makanan minuman kalau yang lain tentu masih lihat kepada sektor lain ataupun global market. Kalau kami lihat tahun ini lebih baik dari tahun kemarin baik kuartal I dan II," ujar Menperin usai acara buka puasa bersama stakeholder dan Forum Wartawan Industri (Forwin), di rumah dinasnya, Jalan Widya Chandra, Jakarta, Selasa (6/6/2017).
Berdasarkan data Kemenperin, pada kuartal I 2017, industri makanan dan minuman tumbuh sebesar 8,15 persen. Sedangkan pertumbuhan industri makanan dan minuman kuartal I 2016 mencapai 7,55 persen.
Menurut Airlangga, pertumbuhan laju industri baik otomotif dan makanan minuman bukan karena memasuki masa Ramadhan dan Lebaran 2017, akan tetapi tren kenaikan tersebut merupakan tren tahunan yang umum terjadi.
"Jadi itu dari sepanjang tahun, artinya itu memang tren tahunan, tren dari dua kuartal itu, indikatornya sudah terlihat ada kenaikan," jelasnya.
Kendati demikian, Airlangga belum mau menyebutkan target pertumbuhan industri nasional pada kuartal II 2017, diharapkan bisa lebih baik dibandingkan tahun lalu.
"Jadi harapannya tentu kuartal II lebih naik sedikit lagi dibandingkan tahun lalu," ujarnya.
Sebelumnya, Menperin memproyeksikan, industri pengolahan non migas tumbuh di kisaran 5,2 hingga 5,5 persen dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 hingga 5,4 persen pada tahun 2017.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi industri manufaktur besar dan sedang di kuartal I 2017 naik 4,33 persen dalam setahun. Adapun produksi industri manufaktur mikro kecil kuartaI I 2017 tumbuh 6,63 persen dalam setahun.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang antara lain disebabkan kenaikan produksi industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 9,59 persen, industri makanan 8,20 persen, serta industri karet, barang dari karet, dan plastik sebesar 7,80 persen.
(Baca: Industri Makanan, Minuman dan Tekstil Diestimasi Tumbuh di Kuartal II)
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.