Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KAI: Sistem Pemesanan Tiket Kereta Api Tidak "Down", Tetapi...

Kompas.com - 14/06/2017, 13:14 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) membantah sistem pemesanan tiket kereta api rangkaian tambahan secara online tidak bisa diakses atau down.

Menurut PT KAI, yang terjadi hanya antrian dari saluran pemesanan tiket kereta api. 

Senior Manager Humas KAI DAOP I Jakarta, Suprapto menerangkan, dalam memesan tiket masyarakat hanya menggunakan satu saluran saja.

Sehingga, salah satu saluran tersebut terjadi kelebihan kapasitas yang akhirnya mengakibatkan antrian sistem.  

"Jadi hanya antrian. Karena trafik jumlah yang masuk, kalaupun down saluran eksternal lainnya tidak masuk ke sistem kita," ujar Suprapto saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/6/2017). 

Oleh karena itu, Suprapto menyarankan masyarakat menggunakan saluran eksternal lainnya untuk memesan tiket kereta api. Sebab, kata dia, terdapat 26 saluran dalam pemesanan tiket kereta api. 

"Jadi kami menghimbau jangan hanya satu saluran, cari lain yang alternatif. Server pemesanan tiket ada 26 saluran, ini diantaranya, Web KAI, KAI Access, Tiket.com, Traveloka. Indomaret, Alfamart, Kantor Pos," jelas dia. 

Suprapto pun menambahkan, penjualan tiket kereta api enam kereta rangkaian tambahan terus dilakukan sampai tiket habis.  

"Itukan (kereta api rangkaian tambahan) operasionalnya mulai dari H-10 sampai H+15. Jadi selama masih ada tiket terus aja dijual," pungkas dia.

Sekadar informasi, Tiket kereta api tambahan untuk mudik Lebaran mulai dijual Rabu (14/6/2017) pukul 00.00 WIB.

Tiket KA tambahan yang akan dilepas sebanyak 6.144 kursi. Sebanyak 46 perjalanan KA tambahan Lebaran 2017, sambung dia, akan dioperasikan setiap harinya pada 15 Juni 2017 (H-10) sampai dengan 11 Juli 2017 (H+15) atau 27 hari.

Dengan penambahan ini, total perjalanan KA per hari menjadi 379 dari sebelumnya 333 perjalanan.

(Baca: PT KAI Pastikan Pemesanan Tiket KA Tambahan Aman)

Kompas TV Dirut PT KAI Lakukan Inspeksi Jelang Musim Mudik Lebaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com