Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gambaran Upah Riil Buruh Nasional yang Digerus Inflasi

Kompas.com - 15/06/2017, 14:35 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, upah buruh nasional mengalami kenaikan pada Mei 2017. Namun bukan berarti hal itu menjamin kesejahteraan yang lebih baik.

Deputi bidang Statistik Sosial BPS Sairi Hasbullah mengatakan upah riil yang diterima buruh justru kompak mengalami penurunan akibat tergerus tingginya inflasi Mei 2017 yang mencapai 0,39 persen.

"Ini (upah buruh) tantangan karena relatif stagnan dan tidak mengalami banyak perubahan," ujarnya di Kantor BPS, Jakarta, Kamis (15/6/2017).

Pertama upah buruh tani Mei 2017, rata-rata upah nominalnya sebesar Rp 49.782 per hari, naik 0,29 persen dibanding April 2017. Namun upah riilnya justru turun dari Rp 37.549 menjadi Rp 37.380 per hari lantaran inflasi.

Kedua, upah buruh bangunan. Mei 2017, upah rata-ratanya mencapai Rp 83.958 per hari, naik 0,26 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Namun upah riilnya turun dari Rp 62.254 menjadi Rp 65.170 per hari.

Ketiga upah buruh potong rambut wanita per kepala. Rata-rata upah nominalnya Rp 25.438, naik 0,30 dibaringkan April 2017. Sementara upah riilnya turun 0,09 persen menjadi Rp 19.745. Keempat pembantu rumah tangga per bulan.

Rata-rata upah nominalnya Rp 374.453, naik 0,50 persen dibanding April 2017. Namun upah riilnya justru turun 0,11 persen menjadi Rp 290.657. Trend penurun upah riil buruh nasional bisa dilihat dari Mei 2016 lalu.

Saat itu upah riil buruh tahun masih Rp 37.563 per hari. Ada jauh upah buruh bangunan masih Rp 66.146 per hari. Menurut BPS, penurunan upah riil buruh nasional berbahaya dalam konteks penurunan angka kemiskinan yang sedang diupayakan pemerintah.

(Baca: Lima Negara dengan Upah Buruh Terendah di Dunia, Apa Saja?)

Kompas TV Mayoritas Buruh Serukan Kenaikan Upah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com