Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi Sebut Kritikan Menko Luhut Tidak Realistis

Kompas.com - 16/06/2017, 15:45 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menilai kritik yang dilayangkan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) lucu, absurd, dan tidak realistis.

Kritik Luhut yang dimaksud Susi adalah pernyataan yang meminta Susi segara menyusun langkah agar ikan-ikan yang ada di laut bisa ditangkap sebelum mati atau kabur ke perairan negara lain sebab ikan tidak punya agama dan kebangsaan.

"Ya ikan mati, kita juga akan mati. Tapi ikan mati pasti bertelur dan beranak pinak dulu," ujar Susi saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Jumat (16/6/2017).

(Baca: Luhut "Angkat Jempol" untuk Susi Pudjiastuti)

Menurut Susi, ikan hidup di laut tidak akan langsung mati. Dalam proses hidupnya, ikan akan berkembang biak agar populasinya meningkat. Bahkan ada itu jenis hermaprodit yang berubah bentuk hanya untuk beranak pinak.

"Tidak ada LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) di perikanan, tidak ada KB (keluarga berencana) di mahluk laut itu," kata Susi.

"Jadi itu (pernyataan Luhut) adalah statement yang lucu, absurd, dan tidak realistik," sambung Susi.

Terkait migrasi ikan, Susi mengatakan tidak semua ikan akan migrasi ke perairan lain. Saat ini, hanya ikan tuna saja yang diketahui memiliki siklus migrasi. Namun Susi meyakinkan tak perlu khawatir dengan migrasi ikan tuna. Sebab wilayah migrasi tuna terutama tuna sirup kuning masih berada di wilayah Indonesia yakni Laut Banda.

"Indonesia tetap lebih menang karena zonanya ikan migratory yaitu yellow fin (tuna sirip kuning) itu 60 persen itu ada di Laut Banda," kata menteri nyentrik itu.

Sebelumnya, dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR dua hari lalu, Luhut mempertanyakan langkah Susi usai kebijakan perang melawan illegal fishing.

Ia meminta Susi segara menyusun langkah agar ikan-ikan yang ada di laut bisa ditangkap sebelum mati atau kabur ke perairan negara lain.

"Saya kira illegal fishing sudah cukup bagus sekarang, selanjutnya apa? Ikan itu tidak ada kebangsaannya, kalau tidak ditangkap pindah ke tempat lain atau dia mati. Jadi harus dibuat (kebijakan). Saya minta perencanaan, target mereka (KKP) gimana," kata Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com