Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi Duga Ada "Jebakan Batman" dalam Kasus PT Garam

Kompas.com - 16/06/2017, 18:55 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku belum melihat adanya kesalahan PT Garam terkait dugaan korupsi impor garam.

Ia justru melihat adanya indikasi jabakan dari pihak-pihak tertentu kepada PT Garam, sehingga BUMN tersebut terseret dalam dugaan korupsi impor garam.

"Bahwa kemudian ada kemungkinan disalahgunakan. Baru kemungkinan ya, karena indikasi ada permainan yang menjebak sana sini juga kelihatan sekali," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (16/6/2017).

Susi tidak menyebut lantang siapa pihak yang menurutnya menjebak PT Garam. Hanya saja ia menyorot tajam para mantan importir garam yang perannya digantikan oleh PT Garam.

Saat ini impor garam dilakukan hanya lewat satu pintu yakni PT Garam. Padahal dulu impor garam bisa dilakukan oleh banyak perusahaan.

"Saya melihat di sini kemungkinannya banyak, yang dulu biasa impor terus comfort zone hilang terus membuat pelaporan," kata Susi.

Meski begitu, Susi menghormati proses penyidikan kasus dugaan impor garam oleh Badan Reserse Kriminal Polri. Bila orang-orang yang bermain dalam impor garam dan menyebabkan kerugian negara, maka menurut Susi orang itu layak untuk diganjar hukuman setimpal.

"Jadi ini persoalan yang memang masih ada ambigu sana sini. Kami konsultasi dengan Bareskrim dan kami menunggu penyelidikan lebih lanjut," ucap menteri nyentrik asal Pangandaran Jawa Barat itu.

Susi juga menegaskan, kalau ada kasus impor garam, pemerintah tidak akan mundur dalam perbaikan tata kelola impor garam. Ia tak ingin tata kelola garam justru dikuasai oleh kartel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com