Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Lebaran, Bank-bank BUMN Pasok Uang Tunai Rp 105,5 Triliun

Kompas.com - 20/06/2017, 16:40 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank-bank pelat merah yang tergabung dalam Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) melakukan serangkaian persiapan layanan selama bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri 1438 H.

Salah satu persiapan tersebut adalah pasokan uang tunai guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Ketua Himbara Maryono menjelaskan, untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat, Himbara menyiapkan uang tunai sebesar Rp 105,5 triliun.

Angka ini menurun dibandingkan realisasi tahun 2016 yang mencapai Rp 117 triliun. Menurut Maryono, penurunan tersebut bukan merupakan hal yang negatif.

Pasalnya, Himbara mendukung program Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) yang digagas Bank Indonesia (BI).

"Ini menunjukkan banyak masyarakat yang menggunakan non-tunai. Makanya pasokan uang tunai kita kurangi," kata Maryono dalam konferensi pers Himbara di Plaza Mandiri, Selasa (20/6/2017).

Maryono menjelaskan, saat ini pun transaksi non-tunai dengan uang elektronik sudah mulai digalakkan di ruas-ruas tol. Uang elektronik yang diterbitkan oleh empat bank anggota Himbara dapat digunakan untuk melakukan pembayaran di gerbang tol.

Selain itu, masyarakat juga akan semakin dimudahkan jika ingin melakukan transaksi melalui ATM ataupun outlet. Sebab, secara total Himbara menyediakan hingga 61.210 unit ATM termasuk ATM Link dan juga 776 outlet yang tetap beroperasi secara terbatas selama libur Idul Fitri. 

ATM Link merupakan Sinergi Himbara yang sudah dimulai pada Desember 2015. Per Juni 2017 jumlah ATM Link sudah mencapai sekitar 15.000 unit ATM. 

Hingga akhir tahun 2017, Himbara menargetkan jumlah ATM Link mencapai 30.000 unit.  “Dengan bersinergi, Himbara bisa memberikan pelayanan yang lebih kepada masyarakat, lebih mudah, lebih murah dan lebih luas sehingga lebih menjangkau seluruh masyarakat Indonesia,” tutur Maryono.

Himbara beranggotakan empat bank milik negara, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com