JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen Lion Air berjanji akan melakukan tindakan tegas untuk pilotnya yang menggunakan narkoba.
Hal ini diungkapkan Lion menanggapi tertangkapnya pilot maskapai ini yang kedapatan membawa 5,03 gram hashish di Lombok Nusa Tenggara Barat.
"Kami akan berkoordinasi dulu terkait informasi tersebut dengan Badan Narkotika Nasional (BNN). Tapi apabila itu penerbang kami. Maka kami akan segera memutuskan hubungan kerja dengan yang bersangkutan," kata Public Relations Manager Lion Air Group, Andy M Saladin, Jumat (23/6/2017).
Andi menegaskan, Lion sangat mendukung dan berperan serta dalam pemberantasan pengedaran dan penyalahgunaan Narkotika di Tanah Air. Karenanya, peraturan perusahaan secara tegas mengatur, jika karyawan terbukti memiliki, mengkonsumsi atau mengedarkan narkoba akan diberkentikan dengan tidak hormat.
"Secara internal kami terus mengingatkan melalui penyuluhan untuk seluruh pegawai kami. Tidak hanya kepada para penerbang tetapi termasuk ground staff kami akan bahayanya narkoba. Sanksi tegas berupa pemutusan hubungan kerja apabila terbukti sebagai pengguna," kata dia.
Lion juga melaksanakan Drug and Alcohol test (DAT) secara berkala untuk seluruh pegawai kami. "Kami tidak akan pernah menolerir pengguna narkoba di lingkungan perusahaan kami," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, Badan Narkotika Nasional (BNN) menangkap seorang pilot berkewarganegaraan India berinisial RS (30 tahun) dengan barang bukti 5,03 gram hashish, di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (21/6/2017) kemarin.
Dari pemeriksaan yang dilakukan, pilot perusahaan penerbangan swasta yang diduga Lion Air itu terindikasi positif mengonsumsi narkotika.
Petugas selanjutnya mengamankan pria berkewarganegaraan India tersebut, dan melakukan penggeledahan. Dari pemeriksaan, petugas menemukan narkotika jenis hashish sebanyak 5,03 gram yang dikemas dengan plastik dan disimpan dalam kotak kaleng persegi empat di dalam koper RS.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut terkait kepemilikan hashish tersebut, petugas BNN NTB membawa RS ke BNN Pusat di Jakarta.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.