JAKARTA, KOMPAS.com - Adanya penemuan kasus pemalsuan tiket kereta api pada musim mudik 2017, PT Kereta Api (Persero) mengimbau agar penumpang lebih berhati-hati dalam membeli tiket kereta.
PT Kereta Api (KAI) mendapati ada 12 tiket palsu yang akan digunakan oleh pemudik menuju kampung halaman. Dengan adanya kejadian tersebut penumpang yang menggunakan tiket palsu tidak bisa melakukan perjalanan mudik dengan kereta.
Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro menjelaskan, praktik pemalsuan terhadap tiket KAI berbeda dengan modus operandi yang dilakukan calo tiket. Pasalnya, setelah diberlakukan pembelian tiket secara online, calo tiket kereta dipastikan tidak ada.
"Kemarin ditemukan tiket palsu. Bukan calo, tapi palsu. Ada enam (tiket palsu), tapi pulang pergi jadi 12 tiket," ujar Edi usai menghadiri open house Menteri BUMN Rini Soemarno, di Patra Kuningan, Jakarta, Minggu (25/6/2017).
Edi menegaskan, agar kejadian tiket palsu tidak terus terulang, masyarakat jangan membeli tiket KAI di luar sistem online maupun loket penjualan resmi.
"Kami hanya ingatkan warga, jangan coba-coba beli di tempat tidak resmi. Kalau bisa masuk pun, di tempat duduknya kan ada nomornya. Pasti tetap enggak bisa, kasihan warga," ujar Edi.
Edi memprediksi, arus balik yang terjadi pada transportasi kereta api akan terjadi pada H+4 setelah Hari Raya Idul Fitri 2017.
"Arus balik kami prediksi H+4. Tapi kalau kereta api tidak ada puncak karena begitu seatnya habis ya sudah," papar Edi.
Cara Cek Keaslian Tiket
Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Suprapto menungkapkan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh penumpang untuk menghindari pembelian tiket palsu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.