Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Melemah, Terendah dalam 7 Tahun

Kompas.com - 01/07/2017, 12:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Reuters

NEW YORK, KOMPAS.com - Nilai tukar dollar AS mencatatkan pelemahan terbesar secara kuartalan terhadap kelompok mata uang rivalnya pada Jumat (29/6/2017) waktu setempat.

Pelemahan ini adalah yang terbesar dalam 7 tahun. Mengutip Reuters, pelemahan ini terjadi setelah ada sinyal dari bank-bank sentral asing yang cenderung hawkish.

Sehingga, dollar AS tertekan lebih dalam. Investor telah mengekspektasi pengetatan kebijakan moneter oleh Bank Sentral Eropa (ECB), Bank of England, dan Bank of Canada.

Ini membuat dollar AS jadi kurang menarik, ditambah skeptisisme bahwa bank sentral AS Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lagi tahun ini. Indeks dollar AS terhadap enam mata uang utama dunia turun sekitar 4,6 .DXY persen pada kuartal II 2017.

Ini adalah persentase pelemahan terdalam sejak kuartal III 2010 silam. Nilai tukar euro menguat lebih dari 7 persen terhadap dollar AS, penguatan terbesar secara kuartalan sejak kuartal III 2010. Adapun dollar AS menguat 1 persen terhadap yen Jepang.

Indeks dollar AS terakhir ditutup menguat 0,1 persen pada level 95,704, sementara euro melemah 0,2 persen terhadap dollar AS pada level 1,1416 dollar AS.

Nilai tukar euro sempat menyentuh level tertinggi dalam 14 bulan pada Kamis (28/6/2017) lalu, ke lever 1,445 dollar AS. Adapun dollar AS sempat menyentuh level terendah dalam 9 bulan ke level 95,470 pada Jumat pagi waktu setempat.

Analis menyatakan, penguatan dollar AS pada Jumat terjadi setelah investor mengambil untung dari penguatan euro dan poundsterling.

"Tampaknya euro dan poundsterling dapat menguji beberapa level resisten. Ini juga dapat berkontribusi kepada aksi ambil untung," ujar Eric Viloria, strategist nilai tukar di Wells Fargo Securities. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com