Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina: Mudik 2017, Konsumen Pilih BBM Non-Subsidi

Kompas.com - 03/07/2017, 19:36 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Arus balik Lebaran 2017 telah melewati masa puncak. Satuan Tugas (Satgas) Bahan Bakar Minyak (BBM) PT Pertamina (Persero) yang bekerja sejak H-15 hingga H+ 7 mencatat, konsumsi BBM Non Subsidi meningkat tajam pada semua jenis dibanding mudik tahun sebelumnya.

Menurut Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito pada mudik tahun ini animo konsumen terhadap BBM dengan oktan lebih tinggi semakin meningkat.

Data Satgas BBM Mudik 2017 per 2 Juli 2017 menunjukkan kenaikan signifikan pada seluruh varian BBM Non-Subsidi.

Untuk jenis gasoline, realisasi konsumsi Pertalite sebanyak 44, 625 Kilo Liter (KL) melonjak tajam hingga 113,8 persen dibandingkan pada 2016.

Begitu juga dengan Pertamax, selama masa mudik 2017, konsumsi 18.352 KL atau naik 33,4 persrn dibanding periode 2016.

Kenaikan lebih besar terlihat pada konsumsi Dexlite. Hingga H +7 Lebaran,  BBM jenis gasoline ini mencatat kenaikan hingga 268 persen sebanyak 808 KL dibanding tahun sebelumnya. 

Varian lain jenis ini yakni Pertamina Dex juga naik 46 persen sebesar 500 KL.

“Perilaku konsumen terhadap konsumsi BBM berubah lebih positif, produk BBM non subsidi menjadi favorit pemudik karena sesuai dengan spesifikasi kendaraannya,” kata Adiatma melalui keterangan resmi, Senin (3/7/2017).

Pertamina mencatat, lanjut Adiatma, adanya respon positif pemudik terhadap BBM kemasan dan penjualan dengan mobil tanki dispenser. 

Satgas BBM mencatat realisasi penjualan BBM yang diproduksi untuk mengantisipasi kebutuhan di wilayah rawan macet cukup tinggi.

Realisasi penjualan Pertamax kemasan mencapai 205 KL, Dexlite 8,8 KL, Pertamina Dex 18,6 KL.

Sementara untuk penjualan Pertamax melalui mobil dispenser mencapai 130 KL.

“Inovasi produk untuk memudahkan pemudik  mengisi BBM di jalur padat kendaraaan ini disambut baik oleh konsumen, sehingga penjualan sangat signifikan,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com