Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kali dalam 50 Tahun, Pegawai Bank Sentral Inggris Mogok

Kompas.com - 04/07/2017, 14:39 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

LONDON, KOMPAS.com - Para pegawai bank sentral Inggris Bank of England (BoE) sepakat akan melakukan aksi mogok pertama kali dalam lebih dari 50 tahun terakhir ini.

Mengutip CNBC, Selasa (4/7/2017), mereka menuntut kenaikan gaji. Aksi mogok ini merupakan rentetan dari desakan para pegawai untuk menghentikan ketatnya kendali terhadap upah sektor publik di Inggris.

Menurut serikat pekerja Unite, para staf bidang keamanan dan perawatan di BoE akan mengadakan aksi mogok selama 4 hari. Aksi mogok tersebut dilakukan mulai 31 Juli 2017.

Pada saat itu, BoE akan mengadakan pertemuan kebijakan moneter. Perdana Menteri Inggris Theresa May juga ditekan dari para penegak hukum untuk mengakhiri kebijakan kenaikan gaji sektor publik 1 persen di bawah inflasi yang diterapkan sejak 2013 untuk menekan belanja pemerintah.

Meski aturan pembatasan ini tidak berlaku di BoE yang independen, namun BoE beroperasi di lingkungan di mana pembatasan itu terjadi, yakni di pemerintahan.

Aksi mogok ini berpotensi mencoreng wajah institusi yang nyata fokus pada prospek pertumbuhan upah. BoE saat ini memiliki sekitar 3.600 orang pegawai. Adapun menurut Unite, pegawai yang melakukan aksi mogok mencapai 2 persen dari jumlah pegawai.

"Meskipun aksi mogok terjadi, Bank (of England) memiliki rencana sehingga semua lini bisa terus beroperasi efektif. Kami akan terus mengadakan diskusi dengan Unite dan berharap akan ada hasil positif," ujar pihak BoE dalam pernyataan resminya.

Unite menyatakan, staf BoE memperoleh gaji kurang dari 20.000 poundsterling atau 25.700 dollar AS yang setara sekitar Rp 334,1 juta per tahun. Kenaikan gaji 1 persen akan berpotensi menimbulkan kesulitan finansial bagi mereka.

Unite meminta Gubernur BoE Mark Carney untuk intervensi. Secara umum, pekerja di Inggris menderita pukulan pada daya beli mereka setelah krisis keuangan global lantaran inflasi meningkat cepat sementara upah stagnan selama satu dekade terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com