"Saya tidak bisa meminjam uang dari bank karena tidak memiliki riwayat pinjaman.”; “Saya tidak berminat meminjam uang dari bank karena prosesnya yang memakan waktu lama, padahal hanya butuh jumlah sedikit dalam waktu singkat.” Hal-hal tersebut umum dihadapi oleh warga Indonesia yang tidak memiliki akses terhadap kredit perbankan.
Dalam dua tahun terakhir, perusahaan tekfin telah mentransformasi wajah industri keuangan. Asosiasi FinTech Indonesia mencatat saat ini terdapat sekitar 160 perusahaan yang dikelompokkan dalam sektor jasa pembayaran, pinjaman, agregator, perencanaan keuangan, crowdfunding, dan lainnya.
Jumlah perusahaan tekfin penyedia pinjaman (lending) telah meningkat tajam dalam satu tahun terakhir akibat meningkatnya jumlah perusahaan yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Perusahaan lending muncul sebagai dampak dari dua hal utama; pertama, jangkauan perusahaan penyedia pinjaman konvensional yang terbatas karena persyaratan ketat (seperti riwayat pinjaman) dan berdampak pada terbatasnya akses terhadap pinjaman. Kedua, produk perbankan yang ada tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang meningkat.
Perusahaan lending, seperti UangTeman, melihat tantangan tersebut sebagai kesempatan dengan menciptakan produk pinjaman mikro jangka pendek secara online kepada mereka dengan akses terbatas terhadap perbankan (hanya memiliki akun dasar, namun tidak memiliki akses terhadap pinjaman). Secara fleksible, perusahaan tekfin menawarkan pinjaman mikro (Rp 1-4 juta) jangka pendek (10-30 hari) tanpa persyaratan jaminan dan pertemuan tatap muka.
Data Tradisional v.s Data Alternatif
Pemberi pinjaman konvensional menyelesaikan masalah dengan melakukan survei, pertemuan tatap muka, tanda tangan basah, kajian terhadap permohonan pinjaman, dan verifikasi profil, sebelum menyetujui atau menolak permohonan. Seluruh proses memakan waktu 1-2 minggu hingga dana diterima.
Sementara, meski mengusung inovasi dan fleksibilitas, perusahan lending tidak memiliki akses terhadap infastruktur ‘data tradisional’, seperti riwayat pinjaman dan akun bank, utilitas, pajak, dsb. Tekfin lending menghadapi tiga tantangan utama, yaitu penilaian kelayakan nasabah tanpa riwayat pinjaman, akses rendah terhadap riwayat pinjaman karena perusahaan tekfin bukanlah lembaga keuangan, dan verifikasi validitas pemohonan.
Bagaimana mereka menyetujui atau menolak suatu permohonan? Di sinilah analisis data berperan.
Analisis Data dalam Tekfin
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.