Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Kanselir Jerman Kritik Trump

Kompas.com - 06/07/2017, 13:43 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Kanselir Jerman Angela Merkel kembali mengkritik Presiden AS Donald Trump.

Kritik ini dilontarkan Merkel menjelang pertemuan para pemimpin negara-negara G20 di Hamburg, Jerman pada Jumat (7/7/2017) dan Sabtu (8/7/2017) mendatang.

"Sementara kami melihat kemungkinan kerja sama yang menguntungkan semua pihak, globalisasi malah dipandang oleh pemerintahan AS lebih sebagai proses yang bukan tentang situasi sama untung, tapi siapa yang menang dan kalah," ujar Merkel seperti dikutip dari CNN Money, Kamis (6/7/2017).

Trump secara konsisten menyoroti defisit perdagangan dengan negara-negara seperti China, Jerman, dan Meksiko.

Ini sejalan dengan bukti bahwa AS kehilangan kendali dalam kancah perekonomian global.

Dalam wawancara dengan majalah Die Zeit, Merkel tidak sepakat dengan pandangan yang dilontarkan tim penasihat Trump bahwa dunia adalah arena di mana negara-negara bersaing untuk memperoleh keuntungan. Dunia tak dipandang sebagai sebuah komunitas.

"Kami tidak mau hanya sedikit yang diuntungkan dari kemajuan ekonomi. Semuanya harus berpartisipasi," jelas Merkel.

Pertemuan pertama Merkel dengan Trump pada Maret 2017 berubah menjadi situasi yang canggung ketika Trump menolak berjabat tangan dengan Merkel.

Trump sendiri beberapa kali secara terang-terangan menentang Jerman, baik ketika kampanye atau setelah jadi presiden.

Trump mengkritik keputusan Merkel mempersilakan pengungsi Suriah masuk ke Jerman. Trump menuduh Merkel menghancurkan Jerman dan menjatuhkan AS karena besarnya surplus perdagangan.

Pekan lalu di hadapan parlemen Jerman, Merkel menyatakan siapapun yang meyakini bahwa ia bisa menyelesaikan masalah di dunia ini dengan isolasi dan proteksionisme, ia melakukan kesalahan besar. 

Kompas TV Donald Trump Patahkan Tradisi Lebaran di Amerika Serikat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com