LONDON, KOMPAS.com - Kanselir Jerman Angela Merkel kembali mengkritik Presiden AS Donald Trump.
Kritik ini dilontarkan Merkel menjelang pertemuan para pemimpin negara-negara G20 di Hamburg, Jerman pada Jumat (7/7/2017) dan Sabtu (8/7/2017) mendatang.
"Sementara kami melihat kemungkinan kerja sama yang menguntungkan semua pihak, globalisasi malah dipandang oleh pemerintahan AS lebih sebagai proses yang bukan tentang situasi sama untung, tapi siapa yang menang dan kalah," ujar Merkel seperti dikutip dari CNN Money, Kamis (6/7/2017).
Trump secara konsisten menyoroti defisit perdagangan dengan negara-negara seperti China, Jerman, dan Meksiko.
Ini sejalan dengan bukti bahwa AS kehilangan kendali dalam kancah perekonomian global.
Dalam wawancara dengan majalah Die Zeit, Merkel tidak sepakat dengan pandangan yang dilontarkan tim penasihat Trump bahwa dunia adalah arena di mana negara-negara bersaing untuk memperoleh keuntungan. Dunia tak dipandang sebagai sebuah komunitas.
"Kami tidak mau hanya sedikit yang diuntungkan dari kemajuan ekonomi. Semuanya harus berpartisipasi," jelas Merkel.
Pertemuan pertama Merkel dengan Trump pada Maret 2017 berubah menjadi situasi yang canggung ketika Trump menolak berjabat tangan dengan Merkel.
Trump sendiri beberapa kali secara terang-terangan menentang Jerman, baik ketika kampanye atau setelah jadi presiden.
Trump mengkritik keputusan Merkel mempersilakan pengungsi Suriah masuk ke Jerman. Trump menuduh Merkel menghancurkan Jerman dan menjatuhkan AS karena besarnya surplus perdagangan.
Pekan lalu di hadapan parlemen Jerman, Merkel menyatakan siapapun yang meyakini bahwa ia bisa menyelesaikan masalah di dunia ini dengan isolasi dan proteksionisme, ia melakukan kesalahan besar.