Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Apa Rahasia Pertanian Indonesia Masuk 25 Besar Terbaik Dunia?

Kompas.com - 06/07/2017, 16:57 WIB


KOMPAS.com –
Belum lama ini, Indonesia didapuk sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tembus 25 besar pertanian terbaik di dunia.

Hal tersebut dirilis dalam Indeks Keberlanjutan Pangan atau Food Sustainability Indeks (FSI) oleh lembaga riset dan analisis ekonomi internasional The Economist Intelligent Unit (EIU) dan Barilla Center for Food and Nutrition (BCFN) Foundation.

Capaian itu lantas membuat ingatan kembali pada kondisi pangan pada musim Lebaran yang baru usai. Saat itu, kementerian Pertanian (Kementan) mampu menyediakan stok pangan selama bulan Ramadhan sehingga harga berada dalam posisi stabil.

(Baca: Mentan Klaim Sukses Stabilkan Harga Bahan Pangan Jelang Lebaran)

Menanggapi hal itu, apresiasi datang dari banyak pihak. Salah satunya diungkapkan oleh Ketua Komisi II DPD RI, Parlindungan Purba pada Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Pertanian di Jakarta, Rabu (5/7/2017).

“(Ini) prestasi yang membanggakan bagi Indonesia,” ujar Parlindungan seperti dikutip dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (5/7/2017). 

Rahasia keberhasilan

Seperti diketahui, keberhasilan  penyediaan stok pangan yang mengakibatkan stabilnya harga hampir selalu gagal dicapai Indonesia jelang Lebaran.

Parlindungan menuturkan, hal itu tentu tak lepas dari beragam capaian implementasi program dan terobosan pertanian yang dilakukan Kementan di bawah kepemimpinan Amran Sulaiman.

“Keberhasilan ini karena koordinasi yang mantap. Kementan bekerja sama dengan instansi terkait, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Tentara Nasional Indonesia (TNI), serta lainnya dalam menangani irigasi dan sebagainya," kata dia lagi.

KOMPAS.com/PRAMDIA ARHANDO JULIANTO Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menggelar acara silaturahmi atau halal bihalal dengan seluruh jajaran pejabat dan staf Kementerian Pertanian (Kementan) di Auditorium Kementan, Ragunan, Jakarta, Senin (3/7/2017).

Berdasarkan hasil riset lengkap, Indonesia berada di peringkat 21 dengan skor 50,77 setelah Brasil. Adapun tingkatan di bawah Indonesia ditempati berturut-turut oleh Uni Emirat Arab, Mesir, Arab Saudi, dan India.

Dalam raker yang dihadiri oleh Bupati Lampung Selatan, Bupati Karawang, dan perwakilan bupati daerah-daerah penyangga pangan DKI Jakarta itu, Parlindungan menyampaikan beberapa catatan penting untuk Kementan agar ketahanan pangan nasional, khususnya di Ibu Kota meningkat.

Pertama, Kementan harus menjaga inflasi di DKI Jakarta yang merupakan baromoter nasional. Kedua, ketahanan pangan harus terus ditingkatkan karena berpengaruh signifikan terhadap stabilitas negara.

Ketiga, kondisi ketahanan pangan perlu dikembangan terus walaupun saat ini Indonesia meraih peringkat indek ketahanan pangan ke 71 dari 113 negara, dan masuk 25 besar dunia akan indek keberlanjutan pangan dunia.

"Keempat, Kementan harus terus mengembangkan pangan, khususnya untuk menjamin kebutuhan di Ibu Kota," tuturnya.

Dalam raker tersebut hampir semua anggota komite II berharap kinerja Kementan bisa dipertahankan. Mereka juga menyampaikan keinginan agar lahir payung hukum terkait pengembangan wilayah penyangga pangan Ibu Kota.

Primus Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kanan) dan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (kiri) memanen padi di Desa Senggreng, Desa Senggreng, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Selasa (2/2/2016). Secara nasional, panen padi pada Februari 2016, kata Menteri Amran bisa menghasilkan hingga 5 juta ton gabah.

Rencana terkait hal itu dinilai sebagai program strategis untuk menekan inflasi. “Ibu Kota tak hanya membutuhkan jagung. Karena itu, (kebutuhan) komoditas perlu diidentifikasi dengan baik,” ujar anggota DPD dari Dapil Sumatera Barat, Nafi Chandra.

Apresiasi pun datang pula dari Aceng Fikri Anggota DPD dari Jawa  Barat. Ia bilang, prestasi itu menggambarkan bahwa Mentan Amran mampu mengimplementasikan filosofi kepemimpinan Ing Ngarso Sun Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani.

Artinya, di depan ia memberi contoh, di tengah mampu membangun prakasa dan bekerja sama, dan di belakang bisa memberi daya semangat dan dorongan.

"Sejak umur 7 tahun, baru Lebaran sekarang pangan cukup dan harga stabil," bilangnya.

Pada akhir pertemuan, Bupati  Lampung Selatan, Lampung Tengah, Karawang dan semua wakil daerah pendukung pangan DKI memberikan komitmen untuk mendukung penyediaan pangan untuk Ibu Kota DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com