Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Industri Petrokimia, Menperin Harap Investor Serap Gas Lokal

Kompas.com - 10/07/2017, 16:33 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menungkapkan, pihaknya tengah menawarkan kepada investor maupun perusahaan yang akan membangun industri pertokimia di Indonesia agar menyerap bahan baku berupa gas dari dalam negeri.

Hal itu dilakukan Menperin saat melakukan kunjungan kerja ke Korea Selatan dan bertemu dengan LG Chemical dan Lotte Chemical Corporation.

Menurutnya, LG Chemical dan Lotte Chemical Corporation merupakan dua perusahaan yang sangat berminat melakukan investasi pada sektor petrokimia di Indonesia.

"Kepada Lotte, kami membahas pengembangan di Masela. Sementara itu, LG Chemical ditawarkan gas Masela karena mereka minat untuk petrokimia, baik berbasis gas maupun naphtha," ungkap Menperin Airlangga di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (10/7/2017).

(Baca: Investor Bangun Industri Petrokimia, Pemerintah Siapkan Insentif)

Direktur Industri Kimia Dasar Kemenperin Muhammad Khayam menjelaskan, LG Chemical akan mengembangkan industri petrokimia di kawasan industri Teluk Bintuni, Papua Barat.

Menurutnya, LG Chemical akan mengajukan proposal kerja sama kepada pengelola kompleks kawasan industri pengelola Teluk Bintuni, yaitu PT Pupuk Indonesia (Persero) dan Ferrostaal GmbH.

Khayam berharap, kerja sama tersebut bisa teralisasi pada tahun ini karena pasokan gas dari lapangan Kasuri, Papua Barat yang dikelola oleh Genting Oil Pte Ltd sebesar 170 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) akan disalurkan ke kawasan industri Teluk Bintuni.

"Kami harap, tahun ini sudah bisa terealisasi, karena kan tahun ini harusnya kerja sama antara hulu dan industri sudah dalam bentuk kontrak. Kalau gagal di Bintuni bisa ditawarkan ke Masela," papar Khayam.

Sedangkan Lotte Chemical juga tengah membangun petrokimia berbasis ethylene di Cilegon, Banten dengan luas lahan 100 hektar di kompleks industri Krakatau Steel dan menelan nilai investasi sebesar 3,5 miliar dollar AS.

"Kalau untuk Lotte sendiri mereka masih fokus untuk menambah dermaga khusus untuk menurunkan dan mengangkut barang," jelasnya.

Kementerian Perindustrian mencatat, pembangunan industri petrokimia di Bintuni memiliki potensi yang besar karena terdapat dua cadangan gas yang dioperasikan oleh dua perusahaan, BP Tangguh sebesar 23,8 trillion standard cubic feet (TSCF) dan Genting Oil Kasuri Pte, Ltd sebesar 1,7 TSCF.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com