Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mata Uang Paling Aman di Dunia Adalah....

Kompas.com - 11/07/2017, 19:58 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Bloomberg

NEW YORK, KOMPAS.com - Para ekonom dari Goldman Sachs Group Inc menobatkan yen Jepang sebagai mata uang paling aman di dunia.

Sebagaimana diketahui, ada beberapa mata uang yang disebut sebagai safe haven atau dirasa paling aman untuk menempatkan dana ketika terjadi fluktuasi atau gejolak di pasar.

Mengutip Bloomberg, Selasa (11/7/2017), mata uang Jepang tersebut berada paling jauh dari pergerakan terkait aset risiko global dalam satu dekade terakhir.

Ini diungkapkan para ekonom Goldman Sachs yang dipimpin Kevin Daly dalam laporannya yang dirilis pada Senin (10/7/2017) waktu setempat.

Para ekonom tersebut membandingkan fluktuasi harian dan bulanan pada basket 28 mata uang dunia secara floating, baik nilai tukar negara maju maupun berkembang.

Pergerakan fluktuasi tersebut diteliti dalam periode lima tahun dari 2007-2011 dan 2012-2016.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan yen adalah mata uang dengan korelasi negatif paling konsisten terhadap pergerakan saham global, harga minyak AS, dan imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun.

"Yen adalah mata uang safe haven yang paling safe haven, dengan franc Swiss dan dollar AS berkejaran menempati posisi kedua," kata para ekonom Goldman Sachs dalam laporannya.

Beberapa temuan lainnya adalah mata uang peso Meksiko, rand Afrika Selatan, serta dollar Kanada dan Australia merupakan mata uang risk on yang paling konsisten.

Selain itu, korelasi antara kurs dan obligasi pemerintah AS 10 tahun cenderung positif, kecuali untuk yen.

Secara umum, hubungan antara nilai tukar dan imbal hasil ekuitas melalui MSCI All Country World Index cenderung lebih kuat dalam basis harian ketimbang bulanan.

Selain itu, para ekonom Goldman Sachs juga menemukan korelasi kuat antara nilai tukar dengan harga minyak.

Ketika harga minyak naik, nilai tukar negara-negara pengekspor termasuk di antaranya adalah Kanada, Kolombia, dan Rusia cenderung menguat. Sementara itu, nilai tukar yen, dollar AS, dan franc cenderung melemah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com