Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghematan, Maskapai Ini Tak Sajikan Hidangan Daging di Pesawat

Kompas.com - 12/07/2017, 12:51 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

MUMBAI, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan Air India memutuskan untuk tidak lagi menyajikan hidangan non-vegetarian kepada penumpang kelas ekonomi pada penerbangan domestik.

Ini adalah salah satu upaya pemangkasan biaya yang dilakukan maskapai nasional itu.

Di samping itu, pemerintah India pun tengah mencari cara untuk melakukan privatisasi atas maskapai yang sedang dililit utang tersebut.

Namun, keputusan untuk tak lagi menyajikan hidangan daging dianggap diskriminatif dan hanya berdampak kecil bagi Air India.

Meskipun demikian, bos Air India membela kebijakan maskapai. Menurut dia, dirinya tidak memahami kenapa begitu banyak kritik dan tentangan atas kebijakan tersebut.

Mengutip BBC, Rabu (12/7/2017), isu diet sangat dipolitisasi di India. Di negara Bollywood tersebut, umat Hindu cenderung vegetarian, namun umat Muslin kerap menyantap daging.

Pada Selasa (11/7/2017), pengadilan tinggi India akan meninjau keputusan pemerintah untuk melarang penjualan hewan melalui pasar ternak untuk disembelih.

Beberapa waktu ini pun kerap terjadi serangan kepada warga Muslim oleh kelompok tertentu, dengan alasan mereka memindahkan sapi atau produk daging.

Pada akun Facebook miliknya, pimpinan dan Direktur Pelaksana Aie India Ashwani Lohani menyatakan, kebijakan untuk stop menghidangkan sajian daging adalah upaya mengurangi mubazir, penghematan biaya, memperbaiki layanan, dan mengurangi kemungkinan adanya kekacauan.

"Untuk penerbangan pendek, sajian hanya merupakan tambahan dan tidak menjadi kekhawatiran besar," jelas Lohani.

Opsi sajian di dalam pesawat yang dihidangkan Air India jauh lebih banyak ketimbang di banyak maskapai Eropa maupun AS.

Penumpang pesawat full-service maupun penerbangan berbiaya rendah dapat membayar ekstra untuk sajian di kelas ekonomi pada penerbangan domestik maupun internasional jarak pendek.

Namun demikian, pesaing Air India, Vistara langsung sigap menyatakan bahwa mereka masih menawarkan hidangan daging kepada penumpang.

Bulan lalu, pemerintah India memberikan persetujuan penjualan saham Air India. Selain itu, dibentuk pula komite untuk memutuskan berapa harga jual saham maskapai tersebut dan apakah akan menghapusbuku (write off) sebagian utang Air India. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com