JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan ada pihak-pihak yang mendorong dan memintanya menghentikan penenggelaman kapal illegal fishing.
"Saya bingung, Pak. Karena penenggelaman kapal itu bukan Susi mau dan bukan pula Jokowi punya kebijakan," ujar Susi dalam acara Halal Bihalal Iluni UI di Jakarta, Sabtu (15/7/2017).
Ia menegaskan, penenggelaman kapal illegal fishing adalah amanat Undang-undang Perikanan. Tentu saja sebagai pejabat negara, ia wajib melaksanakan amanat undang-undang tersebut.
Namun yang lebih aneh, kata Susi, wacana penghentian penenggelaman kapal illegal fishing itu ternyata dikaitkan dengan investasi. Kabarnya, para investor tidak suka dan tidak nyaman dengan kebijakan penenggelaman kapal illegal fishing.
"Lha apa hubungannya investasi dengan penenggelaman kapal? Anda mau investasi apa mau nyolong?" kata Susi heran.
Susi juga tidak setuju kapal-kapal besar illegal fishing dijadikan kapal nelayan. Sebab alat tangkap di kapal itu dianggap tidak ramah lingkungan dan tidak sesuai dengan pilar keberlanjutan (sustainability).
Menteri nyentrik asal Pangandaran Jawa Barat itu menilai penenggelaman kapal dan pengawasan secara intens masih perlu dilakukan untuk memagari laut Indonesia dari penjarah ikan.
Apalagi tutur Susi, sejumlah negara misalnya China, Thailand, dan Vietnam, juga sudah melakukan moratorium penangkapan ikan. Hal ini bisa membuat kapal-kapal asing dari negara tersebut masuk ke perairan Indonesia untuk mencuri ikan sebanyak-banyaknya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.