Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Masyarakat pada Kuartal III 2017 Berpotensi Melemah

Kompas.com - 21/07/2017, 09:26 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan tingkat konsumsi masyarakat sampai kuartal III 2017 berpotensi lebih rendah.

Melemahnya konsumsi masyarakat tercermin pada perlambatan pertumbuhan penjualan ritel di kuartal II 2017.

Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Dody Budi Waluyo mengatakan, penjualan ritel di kuartal II 2017 hanya tumbuh 6,7 persen. Sementara di kuartal II 2016 lalu penjualan ritel tumbuh 7-8 persen.

"Jadi rata-rata pertumbuhan ritel di Juni 2017 sebesar 3-4 persen," ujar Dody di Jakarta, Kamis malam (20/7/2017).

Perlambatan pertumbuhan penjualan ritel yang melemahkan konsumsi masyarakat di kuartal II 2017 disebabkan oleh adanya kenaikan tarif dasar listrik (TDL). (Baca: Tarif Listrik Indonesia Ditargetkan Paling Murah di Asia Tenggara)

Selain itu, ada juga dampak dari penundaan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diperkirakan cair di bulan Juni 2017, ternyata meleset baru cair di bulan Juli 2017.

"Jadi itu semua mengarah angka konsumsi masyarakat relatif lebih rendah dari perkiraan (di kuartal II 2017)," lanjut Dody.

Seperti diketahui, faktor melemahnya konsumsi masyarakat ini menjadi salah satu faktor BI menahan kenaikan suku bunga acuannya, BI 7-days RR di angka 4,75 persen.

Angka ini sudah bertahan 10 bulan. (Baca: Tahan Suku Bunga Acuan di 4,75 Persen, BI Pertimbangkan Sejumlah Hal)

 

Kompas TV Kegiatan usaha di triwulan kedua tahun ini membaik dan data menunjukkan meningkat lebih dari 17 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com