NEW YORK, KOMPAS.com - Siapa tidak kenal Yahoo? Perusahaan ini merupakan pionir di industri internet dunia, namun berakhir jadi anak usaha Verizon Communication.
Beberapa waktu lalu, Yahoo resmi setelah diakuisisi oleh perusahaan telko terkemuka di Amerika Serikat tersebut senilai 4,5 miliar dollar AS (atau sekitar Rp 63 triliun).
Nama Yahoo pun hilang dan berganti dengan nama Altaba, yang saat ini masih menyisakan sejumlah saham di Yahoo Japan dan di Alibaba.
Yahoo, perusahaan yang terakhir dikomandani oleh eksekutif cantik Marissa Mayer tersebut, pada 1999 pernah memiliki valuasi nikai 100 miliar dollar AS. Menyedihkan jika harganya saat ini hanya 4,5 miliar dollar saja.
(Baca: Yahoo "Menyerah" pada Verizon, Marissa Mayer Harus Hengkang)
Pola yang sama bisa terulang pada Uber, pionir industri transportasi online. Perusahaan ini masih menghadapi segunung permasalahan hukum, hambatan regulasi, hingga budaya kerja.
Terakhir, pendiri dan CEO Uber, Travis Kalanick hengkang dari perusahaan yang didirikannya tersebut dan meninggalkan jurang lebar dalam manajemen Uber.
Pengembangan aplikasi Uber sendiri saat ini terbelah antara terus mengembangkan layanan transportasi online, atau mengembangkan bisnis transportasi kendaraan pintar tanpa supir.
Uber tertarik mengembangkan transportasi kendaraan pintar tanpa supir, sebab saat ini sebagian besar dana Uber tersedot untuk biaya para driver, termasuk asuransinya.
Kemudian, Uber telah menyerah di beberapa negara yang sejatinya merupakan pangsa pasar empuk, misalnya saja di China.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.