Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Jejak Pendanaan Go-Jek di Tahun 2019

Kompas.com - 17/07/2019, 21:34 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Go-Jek baru saja mendapat suntikan modal dari Visa, perusahaan teknologi pembayaran digital dunia sebagai bagian dari putaran pendanaan seri F.

Kedua perusahaan akan bekerja sama dalam memajukan sistem pembayaran non-tunai dan menyediakan layanan yang seamless bagi konsumen di seluruh Indonesia dan Asia Tenggara.

Namun, tidak disebutkan berapa dana yang ditanam Visa di Go-Jek. Yang pasti, investasi tersebut akan membantu Go-Jek untuk merealisasikan target investasi sebesar 2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 28 triliun sepanjang 2019.

Putaran pendanaan tersebut diharapkan akan mendorong akselerasi pertumbuhan sistem pembayaran Go-Jek di tingkat Asia Tenggara. Kolaborasi GOJEK dengan Visa akan meliputi kerja sama dalam menciptakan berbagai solusi inovatif untuk sistem pembayaran bagi konsumen digital-first dan juga populasi masyarakat yang belum belum berbank di seluruh Asia Tenggara.

Baca juga: Suntik Modal ke Go-Jek, Visa Bidik Potensi Pembayaran Digital

saat ini Go-Jek telah meraih status decacorn. Artinya, valuasinya sudah lebih dari 10 miliar dollar AS. Sebelum Visa, ada beberapa perusahaan raksasa yang sudah menyuntikkan dana ke Go-Jek di 2019.

Berikut beberapa perusahaan yang menanamkan modal di Go-Jek selama 2019:

1. Google, JD, Tencent, Mitsubishi Corporation, dan Provident Capital.

Di awal tahun, Go-Jek merampungkan fase pertama dari putaran pendanaan seri F yang dipimpin oleh Google, JD.com, Tencent, Mitsubishi Corporation dan Provident Capital.

Meski begitu, tak disebutkan berapa modal yang disuntikkan dari pendanaan seri F ini. Namun, sebuah laporan yang dipublikasikan TechCrunch mengatakan nilai investasi yang diterima Go-Jek mencapai 920 juta dollar AS.

2. Astra Internasional

Pada Maret 2019, Astra International menyuntikkan dana sebesar 100 juta dollar atau sekitar Rp 1,4 triliun untuk Go-Jek. Pendanaan tersebut merupakan kedua kalinya dilakukan Astra kepada Go-Jek. Tahun lalu, Astra berinvestasi ke Go-Jek sebesar 100 juta dollar AS. Adapun otal dana yang dihimpun Gojek dari Astra kini sudah mencapai 250 juta.

3. Mitsubishi

Mitsubishi Motors dan Mitsubishi Corporation kembali menyuntikkan dana ke Gojek pada Juli 2019. Namun, tidak disebutkan berapa dana yang ditanamkan Mitsubishi ke perusahaan transportasi online tersebut.

Dana investasi yang terkumpul akan digunakan untuk memperdalam penetrasi pasar di Indonesia serta memperkuat ekspansi Gojek di kawasan Asia Tenggara. Utamanya setelah peluncuran Gojek di Singapura, Go-Viet di Vietnam dan GET di Thailand.

4. Siam Commercial Bank

Di bulan yang sama, Go-Jek kembali mendapat dana segar. Kali ini dari bank besar di Thailand, Siam Commercial Bank (SCB). Namun, baik SCB maupun Gojek tak membeberkan secara rinci nilai investasi tersebut. Investasi ini menandakan kerja sama SCB dengan afiliasi Go-Jek di Thailand, GET, untuk mengembangkan sistem pembayaran digital.

Kerja sama ini akan memudahkan mitra pengemudi GET untuk membuka rekening SCB di Pusat Pelatihan Mitra Pengemudi GET, serta memberikan mereka akses ke beragam layanan keuangan, seperti pinjaman dana dan asuransi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KAI Ungkap Alasan Tak Langsung Terapkan Tarif Normal ke LRT Jabodebek

KAI Ungkap Alasan Tak Langsung Terapkan Tarif Normal ke LRT Jabodebek

Whats New
Perusahaan Penambang Bitcoin Perluas Bisnis ke Sektor AI

Perusahaan Penambang Bitcoin Perluas Bisnis ke Sektor AI

Whats New
Bank Muamalat Bidik Pertumbuhan Tabungan Haji 15 Persen Sepanjang 2024

Bank Muamalat Bidik Pertumbuhan Tabungan Haji 15 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Kepala Otorita IKN Mundur, Kadin Yakin Investor Tidak Akan Hengkang

Kepala Otorita IKN Mundur, Kadin Yakin Investor Tidak Akan Hengkang

Whats New
Kepala Otorita IKN Mundur, Luhut Singgung soal Tak Bisa Eksekusi Lahan

Kepala Otorita IKN Mundur, Luhut Singgung soal Tak Bisa Eksekusi Lahan

Whats New
Bos BI Ramal Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Rp 15.300 - Rp 15.700 pada 2025

Bos BI Ramal Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Rp 15.300 - Rp 15.700 pada 2025

Whats New
Ada Pemadaman Listrik, Operasional LRT Palembang Berhenti Sementara

Ada Pemadaman Listrik, Operasional LRT Palembang Berhenti Sementara

Whats New
Kepala Otorita IKN Baru Bakal Dipilih Jokowi atau Prabowo? Ini Jawaban Pemerintah

Kepala Otorita IKN Baru Bakal Dipilih Jokowi atau Prabowo? Ini Jawaban Pemerintah

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Naik 12 Persen Jadi 1,7 Juta Orang pada Mei 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Naik 12 Persen Jadi 1,7 Juta Orang pada Mei 2024

Whats New
Menteri ESDM Ungkap Alasan Freeport Bisa Perpanjang Kontrak hingga Cadangan Habis

Menteri ESDM Ungkap Alasan Freeport Bisa Perpanjang Kontrak hingga Cadangan Habis

Whats New
Menakar Peluang Investasi di Pasar Indonesia

Menakar Peluang Investasi di Pasar Indonesia

Whats New
Memanfaatkan Jasa Wilhen Cargo, Impor Barang dari China Jadi Mudah

Memanfaatkan Jasa Wilhen Cargo, Impor Barang dari China Jadi Mudah

Smartpreneur
IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Naik 10 Poin

IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Naik 10 Poin

Whats New
Laporan JobStreet: Indonesia Semakin Menarik sebagai Tujuan untuk Bekerja

Laporan JobStreet: Indonesia Semakin Menarik sebagai Tujuan untuk Bekerja

Work Smart
Waspada Modus Kejahatan Jelang Idul Adha, BSI Imbau Masyarakat Cek Saldo dan Ganti Password

Waspada Modus Kejahatan Jelang Idul Adha, BSI Imbau Masyarakat Cek Saldo dan Ganti Password

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com