Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vietnam Ingin Punya 10 Unicorn di Tahun 2030

Kompas.com - 13/08/2019, 16:40 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

HANOI, KOMPAS.com - Vietnam menargetkan punya setidaknya 5 unicorn alias perusahaan rintisan bernilai 1 miliar dollar AS pada tahun 2025. Kemudian, pada tahun 2030, jumlah unicorn di Vietnam ditargetkan mencapai 10.

Dilansir dari The Star Online, Selasa (13/8/2019), Kementerian Perencanaan dan Investasi Vietnam mengumumkan rencana tersebut pada pekan lalu.

Kementerian juga menyebut, total investasi sosial yang dikucurkan untuk riset dan pengembangan (R&D) mencapai 1,5 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Dengan demikian, Vietnam akan masuk dalam jajaran 30 besar negara di dunia dalam hal jumlah paten di sektor prioritas teknologi.

Baca juga: BI: Posisi RI untuk Ambil Kesempatan Perang Dagang Diambil Vietnam

Selain itu, Vietnam juga menargetkan punya setidaknya 5 perusahaan pada tahun 2025 dan 10 perusahaan pada 2030 yang mengekspor produk dan jasa menggunakan teknologi Industri 4.0 atau teknologi generasi berikutnya, seperti 5G, internet of things (IoT), kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), serta analisis data.

Adapun negara tujuan ekspor tersebut adalah negara-negara maju yang masuk dalam kelompok G7.

Kepadatan lalu lintas di Hanoi, ibu kota Vietnam. Pemerintah melarang sepeda motor masuk kota untuk mengurangi kemacetan dan melipatgandakan armada angkutan publik berbasis bus.Tuoi Tre News Kepadatan lalu lintas di Hanoi, ibu kota Vietnam. Pemerintah melarang sepeda motor masuk kota untuk mengurangi kemacetan dan melipatgandakan armada angkutan publik berbasis bus.

Vietnam ingin setidaknya 20 persen perusahaan di negara tersebut mengadopsi industri 4.0 pada tahun 2025 dan naik menjadi 40 persen pada tahun 2030.

Di sektor-sektor prioritas, persentase perusahaan yang mengaplikasikan setidaknya satu teknologi industri 4.0 akan mencapai 30 persen pada 2025 dan melesat menjadi 50 persen pada tahun 2030.

Baca juga: Mengapa Indonesia Tertinggal dari Vietnam?

Menurut kementerian, sektor-sektor yang harus diprioritaskan dalam transformasi teknologi adalah administrasi publik, layanan kesehatan, pendidikan, manufaktur, pertanian, logistik, perdagangan, teknologi dan informasi, utilitas, serta perbankan dan keuangan.

Pemerintah Vietnam menargetkan berada pada peringkat 30 dalam Indeks Inovasi Global. Adapun saat ini Vietnam berada di peringkat 42.

Menurut penghitungan kementerian, Revolusi Industri Keempat akan memberi dampak ekonomi yang signifikan bagi Vietnam.

Pada tahun 2030, PDB Vietnam akan tumbuh 28,5 miliar dollar AS menjadi 62,1 miliar dollar AS, tergantung pada aplikasi teknologi.

Revolusi industri tersebut juga akan mengubah struktur pekerjaan di Vietnam, dengan bertambahnya 1,1 juta hingga 1,3 juta pekerjaan. Produktivitas tenaga kerja juga akan melonjak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com