Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Kurs Rupiah-Dollar AS di 5 Bank pada Awal Pekan Ini

Kompas.com - 18/07/2022, 11:56 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengawali pekan ketiga Juli 2022, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot menguat tipis pada sesi perdagangan Senin (18/7/2022) pagi hari.

Melansir data Bloomberg pukul 11.30 WIB, rupiah bergerak pada bergerak pada level Rp 14.989,5 per dollar AS, menguat 0,05 persen dibandingkan level penutupan sebelumnya Rp 14.996 per dollar AS.

Sementara itu, mengacu kepada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) terakhir, yakni Jumat (15/7/2022), rupiah berada pada level Rp 14.999 per dollar AS, tidak berubah dari hari sebelumnya.

Baca juga: Inflasi AS Melonjak 9,1 Persen, Kinerja Ekspor RI hingga Kurs Rupiah Bisa Terdampak

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi mengatakan, selama sepekan terakhir pergerakan rupiah masih dipengaruhi oleh kekhawatiran investor terhadap kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed).

Realisasi inflasi Negeri Paman Sam yang terus meningkat, membuat investor khawatir The Fed akan kembali meningkatkan suku bunga acuannya secara lebih agresif, bahkan mencapai 100 basis poin (bps).

"Tapi taruhan itu berkurang setelah Gubernur Fed Christopher Waller dan Presiden Fed St. Louis James Bullard keduanya mengatakan mereka lebih menyukai kenaikan 75 bps untuk bulan ini," ujar dia, dalam keterangannya, dikutip Senin.

Baca juga: Simak Kurs Rupiah di 5 Bank pada Awal Pekan Ini

Bagi Anda yang ingin melakukan transaksi valas dollar AS, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu kurs yang dipatok oleh bank.

Asal tahu saja, dalam transaksi valas bank mematok dua harga yang berbeda yakni kurs jual atau harga yang dipasang bank untuk menjual valas dan kurs beli atau harga yang akan dibayarkan bank untuk kepemilikan valas Anda.

Kurs TT Counter BRI, Bank Mandiri, BCA, BNI, dan CIMB Niaga

Bank                Jual         Beli

BRI                 15.099  14.899

Bank Mandiri  15.100  14.750

BCA                15.140  14.840

BNI                 15.155  14.805

CIMB Niaga     14.994  14.979

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Industri Semen 'Overcapacity', Kemenperin Singgung PR Peningkatan Permintaan Dalam Negeri hingga Ekspor

Industri Semen "Overcapacity", Kemenperin Singgung PR Peningkatan Permintaan Dalam Negeri hingga Ekspor

Whats New
Cara transfer BCA ke blu by BCA Digital lewat ATM dan m-Banking

Cara transfer BCA ke blu by BCA Digital lewat ATM dan m-Banking

Spend Smart
OJK Rilis Pedoman Produk Pembiayaan Musyarakah bagi BPR Syariah

OJK Rilis Pedoman Produk Pembiayaan Musyarakah bagi BPR Syariah

Whats New
Syarat dan Cara Ganti Kartu ATM BRI Kedaluarsa di Kantor Cabang

Syarat dan Cara Ganti Kartu ATM BRI Kedaluarsa di Kantor Cabang

Whats New
Bank Artha Graha Sediakan QRIS untuk Pembayaran di Kemala Run 2024

Bank Artha Graha Sediakan QRIS untuk Pembayaran di Kemala Run 2024

Whats New
Integrasi Infrastruktur Berlanjut, PGN Tingkatkan Aliran Gas Bumi hingga 48 BBTUD ke Jateng

Integrasi Infrastruktur Berlanjut, PGN Tingkatkan Aliran Gas Bumi hingga 48 BBTUD ke Jateng

Whats New
Kontrak PT Pindad Tumbuh 24,7 Persen pada 2024

Kontrak PT Pindad Tumbuh 24,7 Persen pada 2024

Whats New
Lelang 7 Seri SBSN, Pemerintah Kantongi Rp 10 Triliun

Lelang 7 Seri SBSN, Pemerintah Kantongi Rp 10 Triliun

Whats New
OJK Terbitkan Pedoman Kerja Sama BPR Syariah dan Fintech Financing

OJK Terbitkan Pedoman Kerja Sama BPR Syariah dan Fintech Financing

Whats New
Luhut soal Ormas Kelola Tambang: Bisa Konflik Kepentingan jika Enggak Diawasi

Luhut soal Ormas Kelola Tambang: Bisa Konflik Kepentingan jika Enggak Diawasi

Whats New
Luhut Sebut Sempat Kesal Tak Bisa Ambil Keputusan soal Kepala Otorita IKN Mundur

Luhut Sebut Sempat Kesal Tak Bisa Ambil Keputusan soal Kepala Otorita IKN Mundur

Whats New
Inflasi Tinggi Dorong Pensiunan untuk Kembali ke Dunia Kerja

Inflasi Tinggi Dorong Pensiunan untuk Kembali ke Dunia Kerja

Whats New
Soal China Investasi Pabrik Semen di Aceh, Kemenperin Sayangkan Pemkab Tak Koordinasi dengan Pusat

Soal China Investasi Pabrik Semen di Aceh, Kemenperin Sayangkan Pemkab Tak Koordinasi dengan Pusat

Whats New
KAI Ungkap Alasan Tak Langsung Terapkan Tarif Normal ke LRT Jabodebek

KAI Ungkap Alasan Tak Langsung Terapkan Tarif Normal ke LRT Jabodebek

Whats New
Perusahaan Penambang Bitcoin Perluas Bisnis ke Sektor AI

Perusahaan Penambang Bitcoin Perluas Bisnis ke Sektor AI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com