Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyan Investment Banking Gandeng Perusahaan RI Kembangkan Teknologi Kredit Karbon di Kenya

Kompas.com - 07/06/2024, 13:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyan Investment Banking & Hedge Fund Statutory Trust menggandeng dua perusahaan teknologi asal Indonesia, PT Eidara Matadata Presisi Dan PT Aeroterra untuk pengembangan karbon kredit di Kenya.

Banyan sendiri sudah merambah Kenya denggan membangun kantor pusat regionalnya di Nairobi pada Mei 2024, yang sekaligus menjadi operasi regional kedua di Afrika setelah Cape Town.

Representative Banyan Investment Banking & Hedge Fund Statutory Trust, Thana Balan mengatakan, dalam proyek ini, kedua perusahaan RI akan terlibat menjadi penyedia teknologi utama untuk melaksanakan pilot project dalam mengembangkan data deposit karbon di Kenya.

"Ini upaya peremajaan bumi melalui penggunaan teknologi perangkat lunak dan keras untuk menganalisis dan mengukur data tanah menggunakan drone berbasis kecerdasan buatan," ujarnya dalam konferensi pers di Hotel Kempinski Jakarta, Kamis (6/6/2024).

"Teknologi canggih ini dapat memberikan data geografis secara real-time yang akurat untuk mengukur deposit karbon di area survei tanah," imbuh Balan.

Baca juga: Jualan Karbon Kredit dari Alam, RI Bisa Untung Rp 112,5 Triliun Per Tahun

Ia menuturkan, kerja sama ini menunjukkan bahwa pihaknya siap memberikan semua dukungan teknis dan teknologi yang dibutuhkan untuk menyediakan data real-time mengenai kondisi aktual kesehatan area lahan yang dipilih sebagai proyek percontohan, serta untuk mengukur deposit kredit karbon dengan akurat.

Menurut Balan, saat ini merupakan waktu yang ideal untuk melaksanakan proyek lingkungan tersebut, mengingat pemerintah Kenya baru-baru ini menghadapi penangguhan program pelestarian kredit karbon oleh Veera, lembaga sertifikasi kredit karbon terbesar di dunia.

"Kami yakini teknologi drone AI ini memiliki kapasitas untuk memberikan analisis data yang akurat sesuai dengan prosedur standar pengukuran yang ditetapkan oleh Verra," kata dia.

Baca juga: Sri Mulyani: Kredit Karbon Nantinya Bisa Diklaim di Pasar Karbon International


Di sisi lain, Banyan meluncurkan Let's Coin sebagai mata uang komplementer untuk platform pertukaran komoditas bernilai miliaran dollar. Mata uang komplementer ini berfungsi sebagai sistem barter digital untuk pertukaran barang dan jasa.

Inisiatif tersebut diyakini mendorong kerja sama internasional, dan pertemuan eksklusif dengan dimulainya era baru dalam pelestarian dan pertukaran kredit karbon global. Langkah ini juga akan memberikan kontribusi ekonomi yang besar bagi produsen dan pemerintah Kenya.

"Ini merupakan sejarah baru, dengan mengimplementasikan sistem rantai blok mata uang komplementer untuk memenuhi kebutuhan pendanaan proyek yang dipilih, menggunakan Let’s Coin sebagai mode penyelesaian pembayaran," kata Executive Chairman Banyan Investment Banking & Hedge Fund Statutory Trust, Jean Baptiste Bilala.

Baca juga: Perdagangan Karbon PLN Indonesia Power Sudah Capai 2,43 Juta Ton

Sebagai informasi, kredit karbon merupakan bagian dari perdagangan karbon. Perdagangan karbon ini diperlukan untuk menerkan emisi gas rumah kaca (GRK) yang menjadi penyebab utama pemanasan global dan perubahan iklim.

Mengutip situs Bursa Berjangka Komoditi & Derivatif Indonesia (ICDX), kredit karbon adalah representasi dari "hak" bagi sebuah perusahaan untuk mengeluarkan sejumlah emisi gas rumah kaca dalam proses industrinya.

Kredit karbon juga dapat berasal dari perusahaan yang menghasilkan emisi di bawah ambang batas yang ditetapkan pada industrinya.

Pada perdagangan karbon, pemerintah setempat akan menerbitkan kredit karbon hingga batasan tertentu.

Jika perusahaan menghasilkan emisi kurang dari kredit yang dimiliki, maka perusahaan tersebut bisa menjual kredit tersebut di pasar karbon.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Minggu 23 Juni 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Minggu 23 Juni 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Pendaftaran Lowongan Kerja PT KAI Dibuka, Ini Linknya

Pendaftaran Lowongan Kerja PT KAI Dibuka, Ini Linknya

Whats New
Harga Emas Antam Naik Rp 13.000 Per Gram Selama Sepekan

Harga Emas Antam Naik Rp 13.000 Per Gram Selama Sepekan

Whats New
Tanri Abeng, Mantan Menteri BUMN Berjuluk 'Manajer Rp 1 Miliar', Meninggal Dunia di Usia 83 Tahun

Tanri Abeng, Mantan Menteri BUMN Berjuluk "Manajer Rp 1 Miliar", Meninggal Dunia di Usia 83 Tahun

Whats New
[POPULER MONEY] Penerbangan Garuda Terdampak Gangguan Sistem Imigrasi | Kecerdasan AI Akan 10.000 Kali Lebih Pintar dari Manusia

[POPULER MONEY] Penerbangan Garuda Terdampak Gangguan Sistem Imigrasi | Kecerdasan AI Akan 10.000 Kali Lebih Pintar dari Manusia

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan Pakai Virtual Account Bank Muamalat

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan Pakai Virtual Account Bank Muamalat

Spend Smart
Cara Mudah Transfer BTN ke GoPay via ATM dan Mobile Banking

Cara Mudah Transfer BTN ke GoPay via ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Penasaran Berapa Gaji Lurah PNS di DKI Jakarta?

Penasaran Berapa Gaji Lurah PNS di DKI Jakarta?

Earn Smart
Cara Daftar dan Aktivasi Bima Mobile lewat HP

Cara Daftar dan Aktivasi Bima Mobile lewat HP

Whats New
Menko Airlangga Tepis Isu Defisit APBN Lampaui 3 Persen

Menko Airlangga Tepis Isu Defisit APBN Lampaui 3 Persen

Whats New
Contoh Surat Jual Beli Tanah Bermeterai

Contoh Surat Jual Beli Tanah Bermeterai

Whats New
Catat, 10 Tips agar Cepat Mendapat Pekerjaan Setelah Lulus Kuliah

Catat, 10 Tips agar Cepat Mendapat Pekerjaan Setelah Lulus Kuliah

Work Smart
AHY Sebut Tanah Bersertifikat Punya Nilai Ekonomi Lebih Tinggi

AHY Sebut Tanah Bersertifikat Punya Nilai Ekonomi Lebih Tinggi

Whats New
Bangun Ekosistem Keuangan Syariah, BSI Gelontorkan Pembiayaan Rp 1,8 Triliun ke 3 Sektor

Bangun Ekosistem Keuangan Syariah, BSI Gelontorkan Pembiayaan Rp 1,8 Triliun ke 3 Sektor

Whats New
Cara Mengurus Buku Tabungan BRI Hilang dan Persyaratannya

Cara Mengurus Buku Tabungan BRI Hilang dan Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com