Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemerintah Diminta Prioritaskan Distribusi Daging Ayam dan Telur

Hal itu diutarakan oleh Ketua GPPU Achmad Dawami dalam surat dengan nomor 01/TPDT/ist/III/2020 kepada 3 menteri sekaligus, yaitu Menteri Perhubungan, Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian.

"Kami berharap pemerintah mengambif langkah antisipatif, preventif, dan koordinasi dengan seluruh pemda agar produk-produk pangan yang berasal dari peternakan ayam beserta suportingnya tetap dapat melakukan pengiriman secara prioritas," kata Achmad dalam suratnya, Senin (30/3/2020).

Achmad mengatakan, distribusi prioritas dibutuhkan karena daging ayam dan telur merupakan produk bersifat perishable alias memiliki jangka waktu pendek. Bila dibiarkan berlama-lama, produk tersebut akan cenderung rusak dan membusuk sehingga tidak aman untuk dikonsumsi.

Lebih lanjut dia menuturkan, prioritas distribusi diperlukan untuk mencegah beragam masalah yang muncul akibat kebijakan pembatasan lalu lintas angkutan barang di tengah upaya mencegah penyebaran virus corona.

Pasalnya asosiasi mulai merasakan pembatasan lalu lintas berakibat tidak terselenggaranya proses produksi dengan baik, bahkan terhenti.

Bagi peternak ayam broiler misalnya, pengeluaran semakin terhambat dan dapat meningkatkan deplesi (susutnya) berat badan ayam. Distribusi telur pun terganggu yang berakibat penumpukan telur di peternakan masing-masing.

"Distribusi ayam, daging ayam, dan telur serta produk-produk ikutannya juga mulai terganggu. Disamping karena hambatan transportasi, pedagang maupun agen mulai banyak yang tutup akibat wabah," ujar Achmad.

Untuk memperlancar, pihaknya ingin pemerintah memberikan kebijakan tersebut secara tertulis.

Lancarkan distribusi

GPPU bukanlah satu-satunya asosiasi perunggasan yang meminta kelonggaran. Beberapa asosiasi lain seperti Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) juga meminta pemerintah tetap melancarkan distribusi.

Pasalnya, isu lockdown dalam beberapa hari terakhir kian menguat seiring dengan pernyataan beberapa pejabat tinggi negara. Terlebih beberapa wilayah telah melakukan lockdown lokal.

Dalam surat edaran nomor 058P/BP-GPMT/III/’20 tentang "Masukan untuk Peraturan Pemerintah Jika dilakukan Lockdown", Ketua Umum GPMT Desianto Budi Utomo memohon, transportasi untuk distribusi hendaknya tidak dibatasi.

"Mohon dapat dipastikan agar transportasi dan distribusi yang berhubungan dengan pakan dan bahan pakan tidak termasuk yang dibatasi," kata Desianto seperti dikutip dalam surat edaran, Senin (30/3/2020).

https://money.kompas.com/read/2020/03/30/173200126/pemerintah-diminta-prioritaskan-distribusi-daging-ayam-dan-telur

Terkini Lainnya

Pemerintah Lanjutkan Bagi-bagi 'Rice Cooker' Gratis, Anggaran Rp 85 Miliar

Pemerintah Lanjutkan Bagi-bagi "Rice Cooker" Gratis, Anggaran Rp 85 Miliar

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 4 Juni 2024 Mayoritas Naik, Tepung Terigu Turun Tipis

Harga Bahan Pokok Selasa 4 Juni 2024 Mayoritas Naik, Tepung Terigu Turun Tipis

Whats New
Pemerintah Sudah Bayarkan Rp 10,89 Triliun untuk Gaji ke-13 ASN, TNI, dan Polri

Pemerintah Sudah Bayarkan Rp 10,89 Triliun untuk Gaji ke-13 ASN, TNI, dan Polri

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Tarif Listrik Setelah Juni 2024 Bakal Naik? Ini Kata Kementerian ESDM

Tarif Listrik Setelah Juni 2024 Bakal Naik? Ini Kata Kementerian ESDM

Whats New
Kekhawatiran Ekonomi Bebani Investor, Dow Jones Turun Lebih dari 115,2 Poin

Kekhawatiran Ekonomi Bebani Investor, Dow Jones Turun Lebih dari 115,2 Poin

Whats New
Mengintip Peluang Usaha Nasi Goreng, Berapa Modal dan Keuntungannya?

Mengintip Peluang Usaha Nasi Goreng, Berapa Modal dan Keuntungannya?

Smartpreneur
Anggaran Subsidi Listrik 2025 Diprediksi Rp 88 Triliun, Naik Rp 15 Triliun

Anggaran Subsidi Listrik 2025 Diprediksi Rp 88 Triliun, Naik Rp 15 Triliun

Whats New
Ada 'Jamu Manis', BI Pede Pertumbuhan Kredit Perbankan Capai 12 Persen

Ada "Jamu Manis", BI Pede Pertumbuhan Kredit Perbankan Capai 12 Persen

Whats New
Cara Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan via Lapak Asik

Cara Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan via Lapak Asik

Whats New
Cara Bayar Cicilan KPR BTN via Aplikasi dan ATM

Cara Bayar Cicilan KPR BTN via Aplikasi dan ATM

Spend Smart
Bank Neo Commerce Berhasil Membalik Rugi Jadi Laba pada Kuartal I-2024

Bank Neo Commerce Berhasil Membalik Rugi Jadi Laba pada Kuartal I-2024

Whats New
Tembus Pasar Global, Aprindo Gandeng Anak Usaha Garuda Indonesia

Tembus Pasar Global, Aprindo Gandeng Anak Usaha Garuda Indonesia

Whats New
Cara Ganti Kartu ATM BRI 'Expired' lewat Digital CS

Cara Ganti Kartu ATM BRI "Expired" lewat Digital CS

Whats New
Pemkab Gencarkan Pasar Murah, Inflasi di Lebak Turun Jadi 2,1 Persen Per Mei 2024

Pemkab Gencarkan Pasar Murah, Inflasi di Lebak Turun Jadi 2,1 Persen Per Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke