Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jaga Stabilitas Rupiah, BI Ajak Eksportir Tukarkan Dollar AS

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) kembali mengajak para pelaku pasar dan eksportir untuk bekerja sama dalam menjaga stabilitas rupiah.

Salah satu caranya adalah dengan memasok dollar AS di pasar valas.

"Kami mengajak pelaku pasar dan eksportir terus melakukan langkah stabilisasi. Mari kuatkan kerjas ama untuk mengatasi Covid-19. Insya Allah kita bisa memenuhi ekonomi ke depan," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi video, Selasa (7/4/2020).

Perry pun mengucapkan terima kasih kepada para pelaku pasar yang masih berperan aktif hingga kini untuk menyetok dollar AS ke pasar valas sehingga nilai tukar rupiah cenderung menguat.

Pada penutupan perdagangan di pasar spot hari ini, Selasa (7/4/2020), nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berada pada level Rp 16.200 per dollar AS.

Rupiah menguat 212 poin (1,29 persen) dibandingkan penutupan Senin pada level Rp 16.413 per dollar AS.

"Insya Allah menguat di akhir tahun Rp 15.000 per dollar AS. Bank Indonesia berkomitmen menjaga nilai tukar dengan melakukan intervensi baik di pasar spot, DNDF, maupun pasar sekunder. Mari sama-sama jaga stabilitas," ungkap Perry.

Adapun saat ini, BI belum berencana mengontrol lalu lintas devisa eksportir domestik. Perry mengaku pihaknya hanya mengimbau eksportir untuk menukarkan dollarnya.

Hal itu sesuai dengan arahan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 pasal 16 ayat 1 huruf e.

Beleid itu menyebutkan, BI mengatur kewajiban penerimaan dan penggunaan devisa bagi penduduk termasuk ketentuan mengenai penyerahan, repatriasi, dan konversi devisa dalam rangka menjaga kestabilan makroekonomi dan sistem keuangan.

Namun kebijakan dalam Perppu tersebut bisa dilakukan sebagai what if scenario alias jika diperlukan.

Dalam kondisi normal, BI mengacu pada Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1999 yang memang tidak dimungkinkan untuk melakukan kontrol devisa.

https://money.kompas.com/read/2020/04/07/172558026/jaga-stabilitas-rupiah-bi-ajak-eksportir-tukarkan-dollar-as

Terkini Lainnya

Kekhawatiran Ekonomi Bebani Investor, Dow Jones Turun Lebih dari 115,2 Poin

Kekhawatiran Ekonomi Bebani Investor, Dow Jones Turun Lebih dari 115,2 Poin

Whats New
Mengintip Peluang Usaha Nasi Goreng, Berapa Modal dan Keuntungannya?

Mengintip Peluang Usaha Nasi Goreng, Berapa Modal dan Keuntungannya?

Smartpreneur
Anggaran Subsidi Listrik 2025 Diprediksi Rp 88 Triliun, Naik Rp 15 Triliun

Anggaran Subsidi Listrik 2025 Diprediksi Rp 88 Triliun, Naik Rp 15 Triliun

Whats New
Ada 'Jamu Manis', BI Pede Pertumbuhan Kredit Perbankan Capai 12 Persen

Ada "Jamu Manis", BI Pede Pertumbuhan Kredit Perbankan Capai 12 Persen

Whats New
Cara Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan via Lapak Asik

Cara Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan via Lapak Asik

Whats New
Cara Bayar Cicilan KPR BTN via Aplikasi dan ATM

Cara Bayar Cicilan KPR BTN via Aplikasi dan ATM

Spend Smart
Bank Neo Commerce Berhasil Membalik Rugi Jadi Laba pada Kuartal I-2024

Bank Neo Commerce Berhasil Membalik Rugi Jadi Laba pada Kuartal I-2024

Whats New
Tembus Pasar Global, Aprindo Gandeng Anak Usaha Garuda Indonesia

Tembus Pasar Global, Aprindo Gandeng Anak Usaha Garuda Indonesia

Whats New
Cara Ganti Kartu ATM BRI 'Expired' lewat Digital CS

Cara Ganti Kartu ATM BRI "Expired" lewat Digital CS

Whats New
Pemkab Gencarkan Pasar Murah, Inflasi di Lebak Turun Jadi 2,1 Persen Per Mei 2024

Pemkab Gencarkan Pasar Murah, Inflasi di Lebak Turun Jadi 2,1 Persen Per Mei 2024

Whats New
Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Whats New
Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Whats New
Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Whats New
Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Whats New
MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke