Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

RI Perlu Cermati 4 Risiko Global, dari Resesi hingga Perang Dagang

Adapun risiko tersebut yakni risiko resesi, suku bunga yang amat rendah, tensi dagang antara AS dengan China, dan disrupsi teknologi. Risiko resesi utamanya, masih berhubungan dengan fenomena Covid-19.

"Katanya negara G20 akan melalui tekanan hebat karena Covid-19. Indonesia adalah bagian dari G20, jadi kita harus waspada," kata Ryan dalam diskusi daring, Jumat (17/7/2020).

Risiko kedua adalah suku bunga yang rendah untuk merespons perlambatan ekonomi. Bank Indonesia (BI) sendiri sudah menurunkan suku bunga 2 bulan berturut-turut.

"Sebetulnya untuk membantu stimulasi riil sektor. Kalau suku bunga acuan turun, maka suku bunga simpanannya cukup turun, dan masyarakat akan berinvestasi sehingga sektor riil akan bergerak," ujar dia.

Kemudian, Indonesia juga harus mencermati tensi dagang antara AS dengan China. Beberapa kali Presiden AS Donald Trump memberikan kode bahwa perjanjian perdagangan yang telah diinisiasi pada Januari lalu tidak berlanjut.

Tensi dagang yang semakin memanas ini bisa saja berakibat buruk bagi Indonesia, mengingat kedua negara itu adalah mitra dagang utama RI dari segi ekspor-impor maupun investasi.

"Terakhir adalah disrupsi teknologi dengan hadirnya digitalisasi. Kalau perbankan tidak alert dengan situasi ini, maka akan tertinggal. Jadi harus waspada," pungkas Ryan.

https://money.kompas.com/read/2020/07/17/184400526/ri-perlu-cermati-4-risiko-global-dari-resesi-hingga-perang-dagang

Terkini Lainnya

26.514 Kontainer Tertahan di Tanjung Priok dan Tanjung Perak, Bea Cukai Sebut Penyelesaian Sudah 95 Persen

26.514 Kontainer Tertahan di Tanjung Priok dan Tanjung Perak, Bea Cukai Sebut Penyelesaian Sudah 95 Persen

Whats New
Pemerintah Perpanjang Relaksasi HET Gula sampai Akhir Juni 2024

Pemerintah Perpanjang Relaksasi HET Gula sampai Akhir Juni 2024

Whats New
Jadi Plt Kepala Otorita IKN, Basuki Diminta Selesaikan Masalah Pertanahan

Jadi Plt Kepala Otorita IKN, Basuki Diminta Selesaikan Masalah Pertanahan

Whats New
Harga Beras Kian Turun, Mei 2024 Terjadi Deflasi 0,03 Persen

Harga Beras Kian Turun, Mei 2024 Terjadi Deflasi 0,03 Persen

Whats New
Kualifikasi Piala Dunia 2026, Bank Mandiri Jual Tiket Pertandingan Indonesia di Livin’ Sukha

Kualifikasi Piala Dunia 2026, Bank Mandiri Jual Tiket Pertandingan Indonesia di Livin’ Sukha

Whats New
Waspada, Modus Penipuan Paylater dan Kartu Kredit Catut Nama BCA

Waspada, Modus Penipuan Paylater dan Kartu Kredit Catut Nama BCA

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Jaga NPL di Level 3 Persen, BRI Jual Agunan Kredit Bermasalah

Jaga NPL di Level 3 Persen, BRI Jual Agunan Kredit Bermasalah

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja IT dan Pramugari, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja IT dan Pramugari, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Hari Terakhir, Ini Cara dan Syarat Daftar Kartu Prakerja Gelombang 69

Hari Terakhir, Ini Cara dan Syarat Daftar Kartu Prakerja Gelombang 69

Work Smart
IHSG Melaju Positif, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.238

IHSG Melaju Positif, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.238

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Juni 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Juni 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Rincian Harga Emas Antam Hari Ini Senin 3 Juni 2024, Turun Rp 1.000

Rincian Harga Emas Antam Hari Ini Senin 3 Juni 2024, Turun Rp 1.000

Spend Smart
Lowongan Kerja Adaro Minerals untuk S1, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja Adaro Minerals untuk S1, Ini Posisi dan Persyaratannya

Work Smart
Sampoerna Kembali Dinobatkan sebagai LinkedIn Top Companies di Indonesia

Sampoerna Kembali Dinobatkan sebagai LinkedIn Top Companies di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke