Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada PSBB Jakarta, Saham Dua Sektor Ini Masih Bisa Raup Untung

JAKARTA, KOMPAS.com – Kebijakan pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk memperketat PSBB, pasar merespon negatif yang terlihat dari penurunan Index Harga Saham Gabungan (IHSG).

Namun begitu, masih ada beberapa sektor yang masih bertahan sekaligus mendulang untung atas kebijakan tersebut.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan dua sektor yang masih mampu bertahan adalah sektor consumer goods dan teknologi.

Menurut dia, sektor consumer goods tentunya memiliki produk yang dibutuhkan konsumen, demikian pula dengan askes produk teknologi yang semakin dibutuhkan mengingat penutupan kantor, akan mengembalikan pekerja pada kondisi Work From Home (WFH).

“Sektor yang paling untung adalah consumer goods dan teknologi. Karena dua sektor ini tinggi permintaannya. Selain itu, penjualan paket data akan meningkat, begitupun konsumsi akan jalan seperti biasa,” kata dia kepada Kompas.com, Jumat (11/9/2020).

Dia bilang, beberapa emiten dari sektor tersebut layak dikoleksi di tengah kondisi kembalinya PSBB yang diperketat. Antara lain, saham PT Indofood Sukses Makmur (INDF), saham Indofood CB Sukses Makmur (ICBP), Unilever (UNVR) dan Mayora Indah (MYOR).

Sementara itu dari sektor teknologi, beberapa saham yang layak dikoleksi adalah saham PT XL Axiata (EXCL), Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Indosat (ISAT) dan Smartfren Telcom (FREN).

Hans mengatakan respon pasar akan PSBB mungkin akan berlanjut sampai dengan pekan depan. Beberapa sektor yang mungkin mengalami tekanan adalah sektor perbankan, resources, property dan konstruksi

“Pasar mungkin akan merespon negatif sampai dengan awal pekan nanti,” tegas dia.

https://money.kompas.com/read/2020/09/11/111000326/ada-psbb-jakarta-saham-dua-sektor-ini-masih-bisa-raup-untung

Terkini Lainnya

Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Whats New
Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Whats New
Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Whats New
Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Whats New
MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

Whats New
Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Whats New
Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Whats New
Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Whats New
Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Rilis
Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang 'Berkeringat' Berikan Kredit

Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang "Berkeringat" Berikan Kredit

Whats New
Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Whats New
Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Whats New
Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Whats New
Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Whats New
Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke